Cara Mengatur Gaji Bulanan Agar Tidak Boros
- u-report
Olret – Menerima gaji bulanan selalu jadi momen yang ditunggu setelah sebulan bekerja tanpa lelah. Rasanya lega ketika hasil kerja keras akhirnya masuk ke rekening. Namun, euforia itu sering kali hanya bertahan sebentar. Beberapa hari setelah gajian, uang sudah lenyap entah kemana, padahal tanggal gajian selanjutnya masih lama. Kalau kamu sering mengalami hal ini, artinya perlu strategi khusus untuk mengatur gaji bulanan agar tidak cepat habis.
Mengatur keuangan bukan sekadar soal menabung, tetapi bagaimana mengalokasikan uang dengan bijak agar kebutuhan terpenuhi, tabungan tetap jalan, dan gaya hidup juga bisa dinikmati tanpa berlebihan.
Buat Rencana Anggaran Sejak Awal
Begitu gaji masuk, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat rencana anggaran. Tuliskan semua kebutuhan rutin dalam sebulan, mulai dari biaya makan, transportasi, cicilan, hingga tagihan listrik dan internet. Dengan begitu, kamu bisa melihat gambaran jelas kemana uang akan digunakan.
Metode populer yang bisa dicoba adalah 50-30-20 rule. Artinya, 50% dari gaji digunakan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan atau hiburan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Aturan ini fleksibel, jadi bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Pisahkan Rekening untuk Kebutuhan Berbeda
Salah satu cara praktis agar uang tidak tercampur adalah dengan memiliki lebih dari satu rekening. Misalnya, satu rekening khusus untuk kebutuhan sehari-hari, satu untuk tabungan, dan satu lagi untuk dana darurat atau investasi. Dengan begitu, kamu tidak mudah tergoda menggunakan uang yang seharusnya disimpan.
Kalau belum memungkinkan membuka banyak rekening, kamu bisa memanfaatkan fitur e-wallet atau tabungan berjangka otomatis yang biasanya ditawarkan bank.
Prioritaskan Menabung di Awal, Bukan Sisa
Kesalahan yang sering dilakukan banyak orang adalah menabung dari sisa pengeluaran. Akibatnya, sering kali tabungan tidak terkumpul karena uang sudah habis lebih dulu. Cobalah membalik pola ini: sisihkan tabungan segera setelah gaji diterima. Anggap tabungan sebagai “tagihan wajib” yang tidak boleh terlewat.
Dengan menabung di awal, kamu melatih diri untuk hidup dengan uang yang tersisa, bukan sebaliknya.