Manfaat Puasa Intermittent Fasting untuk Tubuh

Buah yang Tidak Dianjurkan untuk Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa
Sumber :
  • freepik

Olret – Belakangan ini, gaya hidup sehat semakin populer, dan salah satu metode yang banyak diperbincangkan adalah intermittent fasting atau puasa berkala. Tidak seperti diet ketat yang membatasi jenis makanan, intermittent fasting lebih fokus pada kapan kamu makan, bukan apa yang dimakan. Metode ini sudah dipraktikkan oleh banyak orang, termasuk selebriti dunia, karena dinilai efektif menyehatkan tubuh sekaligus menjaga berat badan. Tapi sebenarnya, apa saja sih manfaat intermittent fasting bagi kesehatan? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Susu Kedelai Hangat vs Dingin, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Membantu Menurunkan Berat Badan

Salah satu alasan utama orang mencoba intermittent fasting adalah untuk mengontrol berat badan. Saat tubuh berpuasa, kadar insulin menurun sehingga tubuh lebih mudah membakar lemak sebagai sumber energi. Selain itu, dengan adanya “jendela makan” yang terbatas, otomatis asupan kalori juga lebih terkontrol.

Ringan di Perut dan Penuh Nutrisi, Ini 6 Manfaat Susu Kedelai

Menariknya, beberapa studi menunjukkan intermittent fasting bisa menurunkan berat badan sama efektifnya dengan diet rendah kalori, tapi dengan cara yang lebih sederhana. Jadi, bagi kamu yang sering merasa diet itu ribet, metode ini bisa jadi solusi.

Meningkatkan Kesehatan Metabolisme

5 Alasan Mengapa Kamu Mungkin Mengalami Sakit Perut Setelah Makan Buah

Intermittent fasting bukan hanya soal angka di timbangan, tapi juga berhubungan dengan kesehatan metabolisme. Puasa berkala terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Hal ini penting untuk mencegah risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, intermittent fasting juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, sehingga baik untuk kesehatan jantung. Jadi, manfaatnya bukan hanya terasa di luar, tapi juga di dalam tubuh.

Memicu Proses Detoks Alami Tubuh

Saat berpuasa, tubuh tidak sibuk mencerna makanan sehingga punya waktu untuk memperbaiki sel. Proses ini disebut autofagi, yaitu mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel rusak dan menggantinya dengan yang baru.

Autofagi diyakini dapat melambatkan penuaan dini dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis. Inilah salah satu alasan mengapa intermittent fasting dianggap sebagai metode yang bukan sekadar diet, tapi juga gaya hidup sehat jangka panjang.

Mendukung Fungsi Otak

Puasa berkala juga punya efek positif pada kesehatan otak. Intermittent fasting dapat meningkatkan produksi hormon BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), yaitu protein yang berperan dalam menjaga fungsi sel saraf, meningkatkan daya ingat, serta melindungi otak dari gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Halaman Selanjutnya
img_title