Apa Saja Alasan Gen Z Enggan Kerja Kantoran? Ini Jawaban yang Nggak Bisa Dianggap Remeh

Tips Menghilangkan Rasa Ngantuk Saat Bekerja
Sumber :
  • freepik.com

OlretGen Z, generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012, kini mulai mendominasi dunia kerja. Tapi kalau kamu perhatikan, banyak dari mereka yang justru ogah kerja kantoran. Padahal, generasi sebelumnya seperti milenial dan gen X dulu berlomba-lomba masuk perusahaan bergengsi dengan gaji tetap dan jenjang karier jelas.

Pelajaran Berkelas 25 Tahun Karir Andien : "Kamu Harus Mau Menyelam ke Sisi Gelap Kamu Juga"

Lalu kenapa ya, Gen Z terlihat “alergi” dengan rutinitas jam 9 pagi sampai 5 sore di balik meja kantor? Apakah mereka malas, manja, atau sebenarnya punya alasan yang logis?

Ternyata, jawabannya lebih dalam dari sekadar stigma generasi rebahan. Yuk, kita bahas alasan-alasan utama kenapa banyak Gen Z memilih jalan lain di dunia kerja, dan kenapa ini penting untuk dipahami oleh para HR, atasan, maupun generasi sebelumnya.

Ketika Rp300 Triliun Lenyap dalam 15 Menit: Sisi Gelap Kripto dan Jeritan Jiwa yang Bangkrut

Ingin Fleksibilitas Waktu dan Tempat

Bagi Gen Z, kebebasan adalah segalanya. Mereka tumbuh di era digital yang serba cepat, di mana banyak hal bisa dilakukan hanya lewat laptop dan koneksi internet. Mereka percaya, produktivitas tidak harus dibuktikan dengan duduk seharian di kantor.

Prof. Carina Joe : Dari "Mainan" DNA hingga Pahlawan Pandemi yang Dihadapkan pada Misi Mustahil

Kerja dari rumah, coworking space, atau bahkan dari kafe di Bali pun bisa tetap maksimal asal hasilnya jelas. Gen Z cenderung menilai efektivitas kerja dari output, bukan jam kerja. Nggak heran kalau pekerjaan freelance, remote job, atau model hybrid jadi favorit mereka.

Lebih Mementingkan Keseimbangan Hidup

Kalau generasi sebelumnya rela lembur demi naik jabatan, Gen Z justru banyak yang menarik garis tegas antara urusan kerja dan kehidupan pribadi. Mereka nggak segan-segan keluar dari pekerjaan yang membuat kesehatan mental terganggu, bahkan meskipun gajinya besar.

Keseimbangan antara waktu kerja dan waktu untuk diri sendiri (work-life balance) jadi prioritas utama. Bagi Gen Z, hidup bukan cuma soal cari uang, tapi juga soal jaga kewarasan, menikmati hobi, dan punya waktu untuk hal-hal yang bermakna.

Berkembang di Dunia Digital yang Penuh Peluang

Gen Z adalah digital native sejati. Mereka bukan cuma pengguna teknologi, tapi juga kreator. Dari jadi konten kreator, dropshipper, game streamer, hingga digital marketer freelance semua bisa mereka lakukan dari rumah, dengan penghasilan yang kadang jauh lebih tinggi dari gaji kantoran.

Halaman Selanjutnya
img_title