Apa Itu Fenomena Kidulting? Kenalan dengan Fenomena yang Lagi Tren Milenial dan Gen Z
- freepik.com
Olret – Main Lego di usia 30-an, koleksi action figure, atau nonton ulang kartun masa kecil seperti Doraemon dan SpongeBob semua itu bukan cuma hal "lucu-lucuan".
Justru, aktivitas semacam ini lagi naik daun di kalangan milenial dan Gen Z. Fenomena ini disebut kidulting, dan jangan salah, ini bukan tren yang sekedar numpang lewat.
Apa Itu Kidulting?
Momen Lucu Jungkook BTS
Kidulting berasal dari gabungan dua kata yaitu kid (anak-anak) dan adult (dewasa). Artinya? Orang dewasa yang menikmati aktivitas, barang, atau hobi khas masa kecil. Bisa berupa nonton kartun, main board game klasik, koleksi mainan, atau bahkan memakai fashion item bergambar karakter kartun favorit zaman dulu.
Menariknya, fenomena ini bukan cuma terjadi di satu negara saja. Di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia, kidulting jadi semacam bentuk pelarian dari realita hidup dewasa yang penuh tekanan.
Bahkan menurut laporan The Toy Association di Amerika Serikat, sekitar 25% pembeli mainan pada 2022 adalah orang dewasa yang membeli mainan untuk diri sendiri, bukan untuk anak-anak!
Kenapa Banyak Orang Dewasa Suka "Jadi Anak-anak" Lagi?
Momen Lucu Jungkook BTS
Ada beberapa alasan kenapa kidulting justru terasa relevan dan masuk akal untuk generasi saat ini:
Stres kehidupan dewasa yang terus meningkat
Tekanan karier, finansial, hingga hubungan personal bisa bikin burnout. Aktivitas seperti menggambar bebas, nonton kartun, atau main Tamiya ternyata bisa jadi cara healing yang ampuh.
Nostalgia bikin hati hangat
Menurut studi dalam jurnal Psychological Science, nostalgia dapat meningkatkan mood, menurunkan kecemasan, dan memberikan rasa keterhubungan sosial. Mengingat masa kecil yang lebih sederhana adalah salah satu cara otak kita menenangkan diri.
Ekspresi diri yang makin bebas
Milenial dan Gen Z lebih terbuka dalam mengekspresikan minat mereka, tanpa takut dinilai aneh. Kalau punya hoodie bergambar Pokémon bikin kamu bahagia, kenapa harus malu?
Kultur pop ikut mendukung
Tren film, fashion, dan media sosial banyak mengangkat kembali elemen 90-an dan 2000-an. Lihat saja hype film Barbie, Super Mario Bros., sampai rilisan ulang Tamagotchi dan konsol game retro yang laris manis di pasaran.
Apakah Kidulting Itu Kekanak-kanakan?
Menikmati hal-hal yang berkaitan dengan masa kecil bukan berarti seseorang menolak menjadi dewasa. Justru, ini bisa jadi bentuk self-care yang sehat.
Psikolog klinis Dr. Andrea Bonior menjelaskan bahwa aktivitas yang bersifat nostalgik dapat membantu seseorang merasa lebih terkoneksi dengan dirinya sendiri, sekaligus memperkuat kesehatan mental dan emosional.
Lagipula, menjadi dewasa bukan berarti harus selalu serius. Keseimbangan antara tanggung jawab dan kebahagiaan kecil seperti ini adalah bentuk kedewasaan yang sebenarnya.
Lebih dari Sekadar Tren
Kidulting bukan cuma soal hiburan atau pelarian sesaat. Ini adalah cara generasi sekarang menciptakan ruang aman dan nyaman di tengah tekanan dunia yang makin cepat dan menuntut. Di balik boneka lucu dan koleksi karakter kartun, ada usaha untuk tetap waras, tetap bahagia, dan tetap terkoneksi dengan sisi terdalam diri kita.
Kidulting adalah cermin dari generasi yang tahu caranya bertahan, menyembuhkan diri, dan bahagia lewat hal-hal kecil yang dulu pernah membuat mereka tersenyum. Dan mungkin, itu adalah salah satu cara paling sehat untuk tetap waras di dunia yang semakin kompleks.