Ketika Menjadi Perempuan Mandiri Masih Dipandang Buruk & Sebelah Mata

Perempuan Mandiri Masih Dipandang Buruk
Sumber :
  • u-repot

Olret – Sayangnya, menjadi perempuan di mata masyarakat seringkali mendapatkan penilaian buruk atau sebelah mata. Parahnya lagi, yang sering menghina atau mencemooh seorang perempuan, adalah dari kalangan mereka sendiri.

Kenapa Laki-Laki Lebih Mudah Lupa Sesuatu? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Padahal, banyak perempuan yang sudah membuktikan diri, menjadi lebih mandiri, berdaya serta tangguh menghadapi kerasnya jalan kehidupan.  Namun, jika ada saja ekspektasi masyarakat yang belum bisa dipenuhi, perempuan sering disalahkan atau dianggap tidak utuh.

Misal, perempuan lajang yang mandiri dianggap tidak lebih baik dari perempuan yang sudah menikah, perempuan yang sudah punya anak lebih baik dari yang belum punya keturunan, perempuan yang bekerja sambil mengurus rumah tangga lebih baik dari perempuan yang sepenuhnya jadi irt, sampai perempuan yang pasangannya jelas selingkuh masih disalahkan atau dianggap tidak pandai mengurus rumah tangganya. 

Menikah Dulu atau Bantu Orang Tua? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Karena itu, banyak perempuan yang merasa tertekan. Padahal mereka sudah berusaha sebaik mungkin dalam hidupnya selama ini. 

Nah, jika kamu mengalami kondisi seperti ini. Sering dianggap tidak utuh atau salah, padahal bukan sepenuhnya kesalahanmu. Jangan biarkan dirimu jatuh atau merasa tidak berharga. Kembalikan lagi semangat dan rasa syukur dengan cara ini

Harapan Acha Septriasa Kelak : Aku Pengin Gandeng Terus Suamiku . .

1. Keluar Dari Kehidupan Toxic 

Keluar Dari Kehidupan Toxic

Photo :
  • u-repot

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah melepaskan diri dari lingkungan toxic, lingkungan yang terus menekanmu dan tidak baik untuk kesehatan mentalmu.

Jika hal itu berasal dari pasangan, lebih baik tinggalkan saja, jika itu berasal dari keluarga inti lebih baik keluar rumah atau kontrak dengan alasan bekerja, jika itu berasal dari lingkungan tempat tinggalmu, maka cari lingkungan lain yang lebih kondusif dan tenang. 

Intinya ini hidupmu, kamu bebas pergi kemanapun yang kamu inginkan dan melepaskan diri dari hal-hal yang toxic. Kamupun berhak mencari kebahagiaan yang kamu idamkan, terpenting tidak melupakan rasa syukur atas segala hal yang sudah kamu dapatkan. 

2. Fokus Pada Pencapaian Diri 

Fokus Pada Pencapaian Diri

Photo :
  • Freepik.com

Mengurusi perkataan, cemoohan atau kata kata hinaan orang lain selain akan membuang waktu, juga membuat mood kamu jadi hancur. Karena itu, ada kalanya, kamu tidak perlu mendengarkan atau peduli pada apa yang orang lain katakan.

Halaman Selanjutnya
img_title