Percayalah! Seberat Apapun Langkah dan Cobaan, Kita Akan Selalu Bersama

Cobaan Hidup
Sumber :
  • instagram.com/hijabkeceh

Peluklah aku sepenuh hatimu. Temani aku menangisi hal-hal yang membuatku menyesal telah melakukannya. Seperihal sekali dua kali di hari kemarin kata-kataku membuatmu terluka.

Kenapa Banyak Orang Kerja Keras, Tapi Tetap Miskin? Ini Bukan Soal Nasib, Tapi Soal Strategi.

Atau hal-hal yang kau lakukan tanpa sengaja dan membuat aku merasa kecewa. Cukup semuanya berlalu saja. Kita tak akan pernah menjadi sempurna. Hanya saja, kita harus lebih baik dari hari ke hari.

Genggamlah tanganku. Yakinkan diri bahwa kita tak akan pernah membiarkan apa pun memisahkan kita, kecuali yang mahakuasa atas langit dan semesta.

Kabar Gembira untuk Penggemar Yumi’s Cells: Kim Go Eun dan Kim Jae Won Kembali di Musim Ketiga!

Tetaplah yakin dan percaya, bagaimana pun beratnya langkah kita nanti. Kita akan saling mendampingi untuk melalui semuanya. Kita akan terus bangkit dari hal-hal yang tak pernah kita duga. Wajar saja kalau kamu berpikir aku akan berpaling, aku akan tertarik sama yang lain. Itu hal yang normal.

Bagian dari rasa cemburu, bagian dari rasa curiga, bagian dari rasa yang seharusnya tidak kamu biarkan ada terlalu lama. Kamu mengerti, membangun rasa percaya jauh lebih baik dari pada berpikir hal yang hanya membuat kita mengarah kepada hal-hal yang lebih buruk dan terpuruk.

Menyelami Perbedaan: Kunci Keharmonisan dalam Pernikahan Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Mari kita saling belajar. Kamu harus lebih pahami lagi. Kita bukan dua orang yang mencari orang terbaik lagi.

Terutama aku, sama sekali tidak mencari yang terbaik lagi. Mungkin, aku sudah menemukanmu dan hanya ingin menjadikan diri lebih baik denganmu.

Aku ingin kita sama-sama meniti dan memperjuangkan diri kita menjadi dua orang yang saling lebih baik dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun. Agar kelak kita kuat menghadapi hal-hal yang lebih berat lagi.

Aku tidak bisa menjanjikanmu menjadi perempuan sempurna dan paling bahagia. Namun, aku selalu berusaha membahagiakan diriku bersamamu.

Sebab aku percaya, suatu saat nanti aku bisa bahagia, aku akan menularkan kebahagiaan itu, begitu pun sebaliknya. Aku tak ingin menjadi seperti beberapa orang yang kukenal di masa lalu, yang berjanji paling manis, dan akhirnya pergi juga meninggalkan tangis. "Teramat sadis," ujarku.

Halaman Selanjutnya
img_title