Terimakasih Untukmu, Telah Melengkapi Ketidaksempurnaanku Dengan Tulus

Lelaki tulus mencintai
Sumber :
  • instagram

Olret – Kita adalah dua orang yang dibentuk dengan masa lalu yang berbeda-beda, dengan pola pengasuhan yang berbeda, pun dengan lingkungan yang kini membentuk kita menjadi seperti ini adanya.

Ternyata Ada Didekat Kamu, Ini 5 Sumber Mikroplastik di Sekitar Kita yang Tak Disadari

Rasanya suatu keterlaluan jika aku mencari seseorang yang penuh dengan kesempurnaan. Bahkan, diri ini begitu jauh dari kata sempurna. Walau sebenarnya kita tak pernah tahu definisi sebenarnya tentang sempurna itu seperti apa.

Mengungkap Tabir Kerasukan: Benarkah Muntah Saat Ruqyah Selalu Tanda Jin?
Bukan Lagi Sekadar Aktor: Perjalanan Emosional Reza Rahadian di Balik Layar Lewat Film Debut "Pangku"

Kita tetaplah dua orang manusia yang memiliki rasa, dan emosi. Ia yang kadang kala membentuk kita menjadi terasa begitu buruk tatkala mereka datang pada saat dan waktu yang tidak tepat.

Ia yang kadang membuat kita menjadi terlihat buruk pada kesan pertama yang orang-orang lihat. Lalu, mereka kini membuat jarak. Disebabkan atas ketidaksempurnaanku sebagai seorang manusia. Bahkan bisa saja terjadi pada perjalanan panjang yang telah dilewati bersama.

Kini ku pasrahkan segalanya kepada yang maha kuasa. Biasa saja, ini adalah caranya menyayangiku, menjauhkan ku dari orang yang salah yang bisa saja menyakitiku dengan cara yang lebih kejam di kemudian hari.

Pada Persimpangan Jalan, Ku Bertemu Denganmu. Mengulurkan Tangan, Membangunkanku Dari Luka Lebam Penuh Nanar

Luka ditinggalkan dirinya hari itu masih menganga besar dalam dada. Tetapi aku tahu, hidupku masih harus berlanjut. Masih banyak mimpi besar yang perlu aku jadikan nyata daripada harus terus-terusan berenang dalam lautan luka.

Kadang kala, ia membuatku menjadi terasa payah tak bertenaga. Membuatku kadang kala menangis tersedu, sesak padahal sebelumnya aku baik-baik saja.

Lalu, pada suatu waktu aku bertemu denganmu. Seseorang yang menyebalkan. Berlaku tidak adil hanya kepadaku. Seseorang yang menebar senyum lebarnya kepada orang-orang yang menyapamu lebih dulu, dan memasang muka datar tepat giliranku.

Mengingatnya membuatku merasa begitu kesal, lalu ingin ku lemparkan tanya kepadamu, “apa salahku?”

Karena waktu,kita menjadi sering bertemu. Bertukar cerita, lalu saling mengisi hari satu dengan yang lainnya. Kesan pertama menyebalkan tentangmu kini mulai terkubur dalam, tergantikan dengan banyak hal yang menyenangkan.

Halaman Selanjutnya
img_title