Ku Titipkan Surat Untukmu Beserta Kenangan yang Dicampur Rindu Kala Hujan

Lagu K-Pop yang Cocok Kamu Dengan Saat Hujan
Sumber :
  • google image
Thomas Tuchel Memuji Seorang Bintang Setelah Kemenangan Inggris

Katamu, maaf hari itu. Untuk apa? Untuk setiap sibukmu yang bahkan hingga lupa terhadapku. Untuk setiap khawatirku yang terkadang kau acuhkan karena kau merasa kau sedang baik-baik saja. Karena kau sadar, bahwa bersama terus-terusan tak mampu membuat kita berkembang.

Anies Baswedan : Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Saat Menyampaikan Aspirasi

Menghabiskan waktu terlalu lama terkadang membuat rindu semakin kurang ajar bertambah kadarnya dan ingin segera bertemu. Makanya, katamu, kau melatihku untuk tak melulu mengurusi rindu, menyibukkan diri, dan tentu aku harus selalu bahagia meskipun jarak memisahkan kita.

Bagian Tubuh yang Paling Tahan terhadap Penyakit

Meski Sulit Rasanya, Kata-katamu Benar Adanya Sayang. Kita Tak Bisa Hidup Hanya Dengan Rindu dan Kenangan Saja.

Terima kasih yaa... walau rasanya sulit. Tapi, aku sadar bahwa katamu benar adanya. Kita tak cukup hanya hidup dengan rindu, terpuruk karena jarak yang jauh, ataupun waktu yang kita habiskan tak mampu sebanyak kebanyakan orang.

Kita perlu berkembang, mengasah skill, menghasilkan apa yang perlu kita hasilkan, lalu membiarkan jarak dan rindu mendewasakan kita bersama. Hingga saatnya kita bertemu, kita tak melulu menjadi orang yang sama.

Yang hanya bercerita betapa rindu itu menyiksa. Bahkan kita menjadi lebih baik karenanya. Karena stok cerita kita menjadi semakin banyak dan beragam. Menertawakan hal yang mungkin kita tak lewati bersama, menguatkan sesama bahwa hidup kita memang terkadang tak sama mudahnya dengan yang lainnya.

Hai, sayang. Mie instanku telah habis. Hujanpun mulai reda. Langit tak lagi mendung. Ia berangsur menampakkan cerahnya walau perlahan. Sabar ya, dalam setiap penantian, dalam setiap usaha yang terkadang terasa begitu berat untuk di lalui seorang diri.

Karena, yang perlu kau ingat adalah, tempat berpulang adalah kita. Kau boleh pulang kapan saja jika kau mau. Entah kau sedang dalam bahagianya, atau bahkan dalam keadaan terburukmu sekalipun. Karena aku akan tetap menjadi seseorang yang sama. Yang menyambutmu penuh suka cita.