Terkadang, Memaafkan Adalah Cara Terbaik Untuk Mengembalikan Kebahagian

Belajarlah Memaafkan Masa Lalumu
Sumber :
  • pexel

Olret – Bisikan ego seringkali jadikanmu takluk, membuatmu melihat kesalahan dari sisi yang tidak semestinya hingga membuat hati sulit untuk menerima.

Doa Pelancar Rezeki dan Solusi Masalah: Amalan Singkat dengan Tiga Manfaat Luar Biasa!

Melupakan jadi pelarian bagimu dari keseluruhan perkara. Ingin rasanya hilang begitu saja, membiarkan masalah ini membias seiring berlalunya waktu.

Mungkin kamu tidak sadar bahwa jalan yang kamu tempuh itu hanyalah bom waktu, yang tak lama lagi akan segera mengingatkanmu dengan pedihnya masa lalu itu. Dan kebahagiaan semu yang baru saja kamu raih itu sirna begitu saja.

Kunci Hidup Penuh Keajaiban: 5 Janji Allah SWT untuk Orang yang Bertakwa

Lalu kamu bertanya kesana kemari, berusaha mencari solusi agar masa lalu itu tak kembali lagi, padahal sesungguhnya jika kamu ingin melihat semuanya dengan sudut pandang yang benar, kamu akan segera menyadari bahwa solusinya justru berada di genggaman tanganmu sendiri.

Ya, memaafkan selalu saja menjadi pilihan terberat. Namun di balik itu tersimpan penawar bagi setinggi ego, juga terselip cara terbaik untuk mengembalikan kebahagian hakiki yang telah lama tak singgah di hati.

Tangis Ibu Badru Pecah: "Anak Saya Manusia, Bukan Kepiting!" — Momen Haru Rekonsiliasi Korban Bullying "Kepiting Alaska"

Maka genggamlah erat tangan dia yang telah menyakiti, berikan maaf sepenuh hati, dan segeralah jemput kembali kebahagiaan yang selama ini tak henti kamu mencari. Semoga kerelaan menjadi cahaya bagi hatimu dan hatinya yang pernah menyakitimu begitu dalamnya.

Jaga Saja Hatimu Dalam Ketaatan Pada Rabb, Maka Semoga Allah Menjaga Dia Dalam Ketaatan Pada-Nya.

Bukan mencekam, sendiri ini hanya mengajarkan kita mencintai waktu. Tentang bagaimana kita menjadikan tiap detik yang berlalu sebagai tumbuh kembang yang indah. Tak hanya untuk raga, tapi juga jiwa. Bukan menyiksa, rindu ini hanya ingin dijaga dengan baik. Bukan dengan temu, apalagi dengan peluk.

Dia ingin dirawat sebagai doa yang melambung tinggi sangat agung di angkasa malam yang sempurna.Mari menjaga rasa. Hingga akhirnya akad menjadi puncak dari penantian rasa. Namun jika tidak, semoga senantiasa ikhlas.

Barangkali Kita Terlalu Mengandalkan Harapan, Lupa Kalau Manusia Tak Mempunyai Kuasa Apapun.

Tuhan, aku terlalu angkuh pada semesta. Menganggap usahaku sempurna. Tak mungkin gagal lagi. Tak mungkin kacau lagi. Karena semua sudah aku persiapkan amat rapi, tanpa cacat sedikitpun; menurutku. Tuhan, tapi kemudian semua skenarioku hancur berantakan. Tak bersisa apapun. Tak lagi bernyawa. Mati. Lenyap. Punah.

Halaman Selanjutnya
img_title