Part 8 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatera Selatan

Gunung Pundak
Sumber :
  • instagram

"NES, TOLONG, NES!! AKU TAK MAU MATI, NES!! BAPAAAAK TOLOOOONG!!!!"

Malam yang Sunyi, Teror yang Menghantui: Kisah Operator Ekskavator di Jalur Tengkorak Pantura

Tangan-tangan dingin itu naik terus dan menarik paha dan bajuku.

"Pegang terus tangan Abang, Dek! Jangan kau lepaskan! Jangan lihat ke bawah!!!" Bang Idan kali ini berteriak-teriak dengan panik.

Kisah "Hutang Sahabat" : Hutang Berdarah dan Bayangan yang Menghantui

Tangan-tangan dingin itu semakin kuat menarik kakiku. Aku menangis sejadi-jadinya sambil berteriak minta tolong. Sekuat tenaga kukibas-kibaskan kakiku, menendang kesana-sini dengan liar berusaha membebaskan diri. Tapi tangan-tangan dingin itu seakan lengket dan tak mampu kulepaskan.

"BANNNG, TOLONG AKU, BAAAANG!!!"

Santet Rawe: Kisah Nyata di Balik Teror Ilmu Hitam yang Mengguncang Sebuah Keluarga

"JANGAN LEPASKAN TANGAN ABANG, DEK! NAIK TERUS! JANGAN LIHAT KE BAWAH!!!" Teriak Bang Idan.

Lalu muncul suara yang kukenal dari bawah. Itu adalah suara Bang Idan juga.

"JANGAN PERCAYA, DEK! LEPASKAN TANGANMU! CEPAT, DEK!!

Mataku membelalak ketika ku tengok ke bawah, tangan-tangan yang menarik tanganku adalah tangan Bang Idan, Anes, Ale dan teman-teman lain. Aku kaget, mana yang benar?

Dari atas kembali terdengar teriakan Bang Idan.

"JANGAN KAU DENGARKAN, DEK! DENGARKAN SAJA SUARA ABANG! JANGAN DENGAR YANG LAIN!"

Aku hampir mati ketakutan ketika melihat asal suara barusan. Yang semula diatas adalah Bang Idan dan Anes, kini berubah. Yang memegang tangan kananku adalah Kakek dari pondokan itu, sedang tangan kiriku dipegangi oleh si Nenek berwajah hitam dengan rambut awut-awutan.

Dengan panik dan histeris aku memberontak ketakutan, berusaha melepaskan tanganku dari pegangan dua makhluk itu. Aku semakin ketakutan ketika dari atas mereka, muncul lagi sesosok makhluk hitam besar berbulu, datang dan ikut menarik tanganku. Aku berteriak-teriak semakin histeris.

"LEPASKAAAAAAN!!! LEPASKAAAAAAN!! TOLOOOONGGGGG!!!"

Ketiga makhluk itu tertawa mengerikan, sambil menarik tubuhku keatas