Part 2 - Makanan Terbaik untuk Sakit Perut yang Dapat Meredakan Gejalanya

Alpukat Baik untuk Menurunkan Berat Badan
Sumber :
  • U-Repot

Catatan: Bukti anekdot menyatakan bahwa makan terlalu banyak alpukat dapat menyebabkan diare karena memiliki kandungan lemak dan serat yang tinggi. Oleh karena itu, konsumsilah dalam jumlah sedang dan hindari jika kamu sedang buang air besar.

7 Buah yang Memelihara Hati, Hati Pun Sehat dan Kuat

15. Apel

Teh Apel dan Teh Jahe

Photo :
  • freepik.com

7 Buah yang Secara Alami Mendukung Detoksifikasi Hati dan Ginjal

Apel adalah buah yang banyak dikonsumsi dan memiliki vitamin dan mineral penting. Mereka memiliki senyawa kimia seperti fitokimia yang meliputi katekin, quercetin, asam klorogenat, dan phloridzin.

Unsur-unsur ini memberikan sifat antioksidan pada apel yang dapat mengurangi kerusakan oksidatif pada sistem pencernaan. Selanjutnya, penelitian menunjukkan bahwa pektin dalam apel dapat mendorong pertumbuhan bakteri usus yang baik yang menghasilkan pencernaan yang lebih baik.

Cara Mengolah Ikan Biar Gizi Tidak Hilang Tapi Lezat Tetap Sehat

Catatan: Apel dapat meredakan sembelit dan juga mengobati diare.

16. Mentimun

Air Lemon Mentimun

Photo :
  • freepik.com

Mentimun telah digunakan untuk tujuan pengobatan di India sejak zaman kuno. Mentimun memiliki kandungan air yang tinggi dan rendah kalori. Mereka memiliki sifat antioksidan dan antidiabetes yang dapat bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

Studi menyatakan bahwa mentimun memiliki tindakan pembersihan yang dapat menghilangkan racun kimia dari tubuh. Biji sayuran ini memiliki efek mendinginkan dan mencegah sembelit.

Catatan: Menurut bukti anekdotal, mentimun dapat mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh Anda dan karenanya membantu mengatasi sembelit dan diare. Namun, makan mentimun secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, terutama pada mereka yang memiliki masalah pencernaan. Oleh karena itu, harus dikonsumsi dengan hati-hati.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.