Perbedaan Warna Keputihan dan Tanda bagi Tubuh

ilustrasi keputihan pada wanita
Sumber :
  • pinterest

OlretKeputihan adalah “bahasa tubuh” yang sering banget muncul, tapi jarang benar-benar dipahami. Padahal lewat warna dan teksturnya, tubuh sedang memberi clue penting tentang kondisi kesehatan area kewanitaan. Masalahnya, kita sering bingung, ini normal atau tanda masalah? Nah, biar nggak overthinking setiap melihat perubahan, yuk kenali arti warna-warna keputihan dengan cara yang lebih ringan, jelas, dan tetap informatif.

Susu Kedelai Hangat vs Dingin, Mana yang Lebih Menyehatkan?

1. Keputihan Bening atau Putih Transparan

Ini adalah warna keputihan paling normal dan paling sering muncul. Teksturnya licin, elastis, mirip putih telur mentah. Biasanya muncul saat masa subur, setelah olahraga, atau ketika tubuh lagi dalam kondisi sehat-sehatnya. Nggak ada bau menyengat, nggak bikin gatal, pokoknya aman. Kalau kamu melihat warna ini, tubuhmu sedang bekerja sebagaimana mestinya: hormon stabil dan vagina sedang membersihkan diri.

Faktor Penyebab Tidur 8 Jam Sehari Tapi Masih Mudah Lelah

2. Keputihan Putih Pekat Menggumpal

Kalau warnanya putih tapi menggumpal seperti susu basi atau keju, dan bikin gatel serta panas, itu tanda paling klasik dari infeksi jamur Candida. Penyebabnya bisa karena area kewanitaan terlalu lembap, pemakaian celana ketat, lagi stres berat, sampai habis konsumsi antibiotik. Jenis keputihan ini biasanya bikin nggak nyaman banget, jadi butuh penanganan, bukan dibiarkan.

3 Makanan yang Dikombinasikan Dengan Telur Bisa Mengurangi Lemak Darah

3. Keputihan Kuning

Keputihan kuning punya dua sisi. Jika kuningnya pucat, tidak berbau, dan tidak bikin gatal, biasanya masih normal. Bisa muncul menjelang menstruasi atau saat tubuh sedang mengalami perubahan hormon.

Tapi kalau warnanya kuning pekat, lebih lengket, atau sudah mulai bau nggak enak, ini tanda infeksi bakteri. Biasanya muncul bersama rasa panas, gatal, atau perih. Jadi warna kuning boleh muncul, tapi kamu harus peka dengan perubahannya.

4. Keputihan Hijau atau Kuning-Hijau

Kalau sudah masuk warna hijau, apalagi berbusa atau baunya kuat, ini bukan sinyal kecil lagi. Ini tanda infeksi serius, termasuk penyakit menular seksual seperti trikomoniasis. Gejalanya sering muncul barengan dengan bau tajam dan rasa tidak nyaman di area kewanitaan. Warna ini termasuk yang paling “keras” peringatannya, jadi jangan ditunda untuk diperiksa.

5. Keputihan Cokelat

Keputihan cokelat biasanya muncul karena bercampur dengan darah yang telah teroksidasi. Ini normal terjadi menjelang atau setelah menstruasi. Warnanya bisa cokelat muda sampai tua, dan biasanya tidak disertai gejala lain.

Tapi kalau keluar di waktu yang tidak ada hubungannya dengan haid, terutama kalau muncul berkali-kali atau lebih dari beberapa hari, bisa jadi hormonmu sedang tidak stabil atau ada iritasi di area rahim. Perlu diperhatikan pola keluarnya.

6. Keputihan Pink atau Merah Muda

Keputihan pink sering muncul setelah hubungan intim karena ada sedikit gesekan yang menyebabkan perdarahan ringan. Bisa juga muncul di awal menstruasi atau saat implantasi (jika sedang dalam fase berpotensi hamil). Selama tidak disertai nyeri hebat atau keluar dalam jumlah banyak, biasanya aman. Tapi jika muncul sering tanpa alasan jelas, sebaiknya diperiksa lebih lanjut.

Warna keputihan adalah sinyal yang sangat berguna untuk memahami kondisi tubuh kita. Bening hingga putih susu biasanya aman, tapi warna-warna seperti kuning pekat, hijau, menggumpal, atau berbau tajam adalah tanda tubuh sedang “berteriak” minta perhatian. Intinya, makin kamu mengenali perubahan kecil ini, makin mudah kamu menjaga kesehatan area kewanitaan. Keputihan bukan hal memalukan tapi justru jadi cara berkomunikasi tubuh.