Efek Tempe pada Kesehatan Pencernaan
- Shutterstock
Salah satu masalah dalam mengonsumsi kacang-kacangan adalah kandungan asam fitat yang dapat menghambat penyerapan mineral seperti zat besi, kalsium, dan zinc. Nah, proses fermentasi pada tempe mampu menurunkan kadar asam fitat ini.
Artinya, tubuh bisa menyerap nutrisi dari makanan lain dengan lebih baik. Jadi, makan tempe tidak hanya memberi protein, tapi juga membantu tubuh lebih optimal memanfaatkan gizi dari menu harianmu.
3. Sumber Serat yang Ramah untuk Usus
Dalam 100 gram tempe, terdapat sekitar 1,4–1,5 gram serat. Serat ini sangat penting untuk menjaga pergerakan usus tetap teratur dan mencegah sembelit.
Serat juga berfungsi memberi “makanan” untuk bakteri baik di usus (prebiotik), sehingga ekosistem mikrobiota usus tetap seimbang. Kombinasi probiotik dan serat dari tempe membuatnya jadi “paket lengkap” untuk kesehatan pencernaan.
4. Mengurangi Risiko Asam Lambung Naik
Meski tempe terbuat dari kedelai, kandungan gas yang biasanya membuat perut kembung jauh lebih rendah dibanding kedelai yang belum difermentasi. Proses fermentasi memecah komponen kompleks yang sulit dicerna, sehingga tempe lebih ringan di perut.