Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Lansia, Catat Agar Tidak Lupa

Memilih Haji Plus Atau Reguler
Sumber :
  • situsislam.net

OlretIbadah haji adalah salah satu rukun Islam yang hanya diwajibkan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Namun karena antrean yang panjang, tidak sedikit umat Islam yang baru berangkat haji di usia lanjut. Di Indonesia, jamaah haji lansia jumlahnya sangat besar setiap tahunnya. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan jika seseorang atau keluarga kita akan menunaikan haji di usia senja? Berikut ulasannya.

1. Pemeriksaan Kesehatan Menyeluruh

Mengenal Manasik Kesehatan Bagi Calon Jamaah Haji

Langkah paling utama dan tidak bisa ditawar adalah cek kesehatan menyeluruh. Jamaah lansia umumnya memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau jantung. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter dan melakukan tes fisik secara rutin sangat dianjurkan.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui batas kemampuan fisik dan mendapatkan pengobatan yang stabil sebelum berangkat. Kemenkes RI juga mewajibkan jamaah melakukan pemeriksaan kesehatan tahap 1 dan 2 sebelum mendapatkan istitha’ah (kelayakan berangkat).

2. Latihan Fisik Rutin

Doa dan Amalan Agar Bisa Segera Menunaikan Ibadah Haji

Haji adalah ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik tinggi, karena melibatkan banyak aktivitas berjalan, berdiri, berdesakan, dan berpindah tempat dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jamaah lansia sebaiknya mulai melakukan latihan ringan sejak 6–12 bulan sebelum keberangkatan.

Latihan bisa berupa:

  • Jalan kaki minimal 30 menit sehari
  • Senam lansia
  • Peregangan atau yoga ringan
Apa yang Membedakan Ibadah Haji dan Umroh? Begini Penjelasannya

Tujuannya bukan untuk menjadikan tubuh seperti usia muda, tapi agar tubuh terbiasa bergerak dan tidak kaget saat di Tanah Suci.

3. Persiapan Mental dan Ibadah

Tidak kalah penting dari fisik adalah kesiapan mental dan pemahaman ibadah. Jamaah lansia perlu mendapat bimbingan manasik haji yang cukup, dengan pendekatan yang sederhana dan berulang. Pelatihan ini akan membantu mereka memahami urutan ibadah, doa-doa, serta cara menghadapi kondisi darurat.

Keluarga juga bisa ikut mendampingi proses manasik agar orang tua tidak merasa bingung atau tertekan. Semakin matang pemahaman spiritual, semakin tenang hati saat menjalankan ibadah.

4. Bawa Perlengkapan Khusus Lansia

Beberapa perlengkapan yang sebaiknya dibawa jamaah lansia antara lain:

  • Obat-obatan rutin yang cukup untuk sebulan
  • Alat bantu jalan (jika diperlukan)
  • Masker dan pelindung diri
  • Sepatu atau sandal yang nyaman
  • Makanan ringan dan suplemen energi

Selain itu, bawa buku catatan kesehatan dan identitas jamaah yang mudah diakses jika terjadi situasi darurat.

5. Pendamping atau Tim Khusus

Jamaah lansia sangat dianjurkan berangkat bersama pendamping, baik itu anggota keluarga atau kelompok haji dengan layanan khusus lansia. Pemerintah Indonesia kini sudah menyiapkan petugas haji dengan pelatihan khusus untuk membantu jamaah lansia saat tawaf, sa’i, wukuf, dan aktivitas lainnya.

Jika berangkat sendiri, pastikan lansia sudah tergabung dalam rombongan yang peduli dan siap membantu.

 

Haji di usia lanjut bukan halangan jika dipersiapkan dengan serius dan penuh ikhtiar. Kesehatan fisik, mental, dan dukungan keluarga menjadi kunci utama agar jamaah lansia bisa menunaikan ibadah dengan nyaman dan khusyuk. Ingat, Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Maka, bersiaplah sebaik mungkin dan serahkan hasilnya kepada-Nya.