Jalan Cepat vs Jogging: Mana yang Lebih Ngefek Buat Tubuh?
Sedangkan jalan cepat lebih ramah untuk sendi, terutama buat yang punya masalah lutut atau obesitas. Studi di Arthritis Foundation menunjukkan jalan cepat mengurangi risiko osteoartritis karena minim tekanan pada lutut.
3. Mana yang Lebih 'Ngegas' Mood?
Olahraga apapun bisa bikin bahagia lewat hormon endorfin, tapi jogging punya keunggulan dalam meningkatkan produksi brain-derived neurotrophic factor (BDNF), protein yang bikin otak lebih fokus dan mengurangi stres.
Tapi, jalan cepat juga enggak kalah! Aktivitas ini bisa dilakukan sambil ngobrol sama teman atau dengerin podcast, sehingga lebih menyenangkan bagi yang enggak suka olahraga monoton.
Fun Fact-nya di Jepang, ada tren "Shinrin-yoku" (jalan kaki di hutan) yang terbukti turunkan level kortisol (hormon stres) hingga 15% hanya dalam 20 menit.
4. Mana yang Lebih Cocok Buat Anak Muda Sibuk?
Anak muda usia 25-35 sering kejar deadline, jadi waktu adalah barang mewah. Di sini, jogging menang karena lebih efisien dengan durasi waktu 20-30 menit sudah cukup buat hasil optimal. Tapi, jalan cepat bisa jadi pilihan buat yang multitasking, misalnya sambil jalan-jaling naik transportasi umum atau dengerin podcast favorit.