Kisah Nyata Nelayan Sibolga Melawan Sarayan Lawik: Tujuh Air Masjid Penghapus Kutukan Laut

Kisah Nyata Nelayan Sibolga
Sumber :
  • Youtube

Olret – Inilah kisah nyata yang menggemparkan komunitas nelayan Sibolga pada tahun 2000, tentang pertarungan batin dan spiritual yang menimpa Roji, seorang nelayan yang rajin, melawan makhluk gaib penjaga laut yang disebut Sarayan Lawik.

Dilnasir dari akun Youtube Malam Mencekam, kisah ini diungkapkan oleh Bang Anwar, pengusaha ikan sekaligus anggota komunitas Sibolga Channel Misteri (SCM), yang menjadi saksi mata upaya penyembuhan yang melibatkan ritual aneh: mencari air wudu dari tujuh masjid yang airnya langsung dari pegunungan.

Wawancara 1: Bang Anwar, Saksi Mata dan Sahabat

Reporter: "Bang Anwar, Anda yang melihat langsung kejadian Roji ini. Bagaimana kondisi Roji saat kapal itu kembali ke pangkalan?"

Bang Anwar: "Sangat panik, Mas. Kapalnya datang jauh lebih cepat. Mereka menandu Roji, badannya kejang-kejang, menggigil, matanya merah. Dia teriak histeris, kata kru kapal, Roji mengamuk di tengah laut, hampir melompat ke air. Dokter bilang tidak ada penyakit fisik. Kami tahu, ini bukan malaria laut biasa. Ini 'pijak laut'."

Reporter: "Apa yang membuat Anda yakin ini ulah makhluk halus?"

Bang Anwar: "Perubahan perilakunya, Mas. Malam hari, setiap Magrib dan menjelang Subuh, dia pasti mengamuk. Lari ke dapur, sembunyi di bawah kolong tempat tidur, bahkan menjerit memanggil nama-nama tak dikenal. Istrinya, Bu Lisa, sampai harus mengungsikan anak-anaknya. Saya sudah sering dengar cerita nelayan kena 'gangguan' di laut, tapi Roji ini yang paling parah."

Wawancara 2: Pak Datuk, Spiritualis Tua dan Pemberi 'Syarat Mustahil'

Reporter: "Pak Datuk, saat Anda melihat Roji, Anda tidak langsung berkata apa-apa. Apa yang Anda rasakan saat itu?"

Pak Datuk: "Anak itu (Roji) sudah disampuk. Dikuasai oleh penunggu laut. Energi dinginnya kuat sekali. Tapi saya harus memastikan, bukan penyakit medis. Jadi saya suruh kembali dua hari lagi, saya harus 'berdialog' dulu dengan alam."

Reporter: "Mengapa syaratnya harus air wudu dari tujuh masjid yang airnya langsung dari gunung? Bukankah itu sangat sulit dicari di Sibolga yang kebanyakan sudah pakai PAM?"