Mewujudkan yang Mustahil: Kekuatan Manifestasi "Gila" dalam Menciptakan All Time High

Olret – Fenomena manifestasi, seni mengubah pikiran menjadi kenyataan telah menjadi pembicaraan hangat di kalangan anak muda. Namun, bagi sebagian orang, manifestasi bukan sekadar wishlist biasa, melainkan sebuah pertaruhan keyakinan untuk mencapai hal-hal yang di luar nalar.

Dilansir dari akun Youtube Suara Berkelas, Bilal Faranov berbincang dengan Sam, seorang kreator konten dan entrepreneur sukses, yang membagikan rahasia di balik pencapaiannya yang terus meningkat: Menuliskan Mimpi yang Mustahil.

Berawal dari Kertas di Dinding Kamar

Sam pun mengisahkan bahwa dia memulai kebiasaan unik dimulai sejak SMA, sekitar tahun 2015-2016.  Ia tidak sekadar membuat daftar resolusi, melainkan menuliskan target-target yang ia sadari mustahil untuk diwujudkan dengan kekuatan manusiawinya sendiri. Kertas itu kemudian menjadi masterpiece yang ia tempelkan di dinding kamarnya setiap tahun.

"Aku selalu menulis 5 sampai 6 list yang mustahil," ungkap Sam.

"Bahkan yang sesimpel target ranking di kelas, hingga mimpi yang lebih besar." tambahnya.

Puncak dari praktik ini terjadi pada 2017, saat ia memulai kanal YouTube-nya di Amerika. Sam menulis target fantastis di masa itu: 10.000 subscriber dalam waktu satu tahun. Padahal, ia mengaku tidak punya koneksi ke dunia entertainment dan tidak ada yang mengajarinya membuat konten.

Melampaui Batas Logika: 100.000 Subscriber

Dunia seolah menertawakan targetnya, namun hasil berbicara lain. Sam yang konsisten mengunggah konten, di akhir tahun 2018 tidak hanya mencapai 10.000, melainkan 100.000 subscriber.

Memasuki tahun 2019, ia menuliskan target yang lebih 'gila' lagi: 1 juta subscriber. Ia menceritakan bagaimana orang-orang di sekitarnya, bahkan orang tuanya, tidak percaya.

"Ada yang bilang, 'Kalau lu bisa tembus 100.000 followers, gua potong kelingkingku.' Tak ada yang percaya, bahkan ibuku dan ayahku tidak ada yang percaya tentang ini semua."

Manifestasi Bukan untuk Kesombongan Diri

Sam menegaskan bahwa tujuan utama manifestasi 'gila' ini adalah untuk menjauhkan dirinya dari kesombongan.

Menurutnya, jika ia hanya mencapai target yang biasa-biasa saja, ia akan cenderung berpikir, "Ini karena Sam nih, karena kerja keras dan lain-lain."