Tegang dan Benci Diri Sendiri? Kenali Tanda Anda di Survival Mode dan Cara Keluar ala Bilal Faranov
- Youtube
Olret – Bagi banyak orang di usia 20-an, fase mengejar mimpi sering kali terasa seperti berlari di tempat. Alih-alih merasa passionate, yang tersisa justru rasa tegang, lelah, dan kebingungan. Inilah yang oleh Bilal Faranov—podcaster dan creative director—disebut sebagai terjebak dalam Survival Mode.
Dalam sesi wawancara mendalam di kanal JC Dawn, Bilal membagikan pandangannya tentang bagaimana mengenali jebakan tersebut dan langkah-langkah praktis untuk memutus siklusnya, terutama bagi mereka yang terhimpit tuntutan hidup dan finansial.
Mengenali Tanda-Tanda Survival Mode
Bilal mendefinisikan Survival Mode sebagai kondisi ketika pekerjaan yang dilakukan justru menjauhkan kita dari versi terbaik diri sendiri. Tanda-tanda ini sering kali terasa secara fisik dan mental :
Ketegangan Negatif
Anda merasa tegang, tidak nyaman, dan tertekan setiap hari, bukan ketidaknyamanan yang menantang dan membawa perkembangan, melainkan ketidaknyamanan yang bersifat membenci (in a negative way).
Membenci Diri Sendiri
Pekerjaan yang dilakukan membuat Anda menyalahkan atau membenci diri sendiri, mencuri banyak waktu dan perhatian, serta mengganggu kesehatan mental.
Tidak Ada Peace: Tidak ada ketenangan batin, dan terkadang bahkan tidak ada tawa atau kegembiraan.
"Kalau karir itu sebenarnya menjauhkan kamu dari sisi pengembangan diri kamu... itu bagian dari survival mode yang tanpa kamu sadari pelan-pelan harus ditinggalkan," ujar Bilal.
Terjebak di sini berbahaya, sebab lambat laun hal itu akan memicu versi terburuk diri kita dan membuat kita membenci dunia.
Kunci Utama: Prioritas dan Pengorbanan
Menurut Bilal, akar masalahnya adalah hilangnya prioritas. Kita cenderung ingin mengoptimalkan semua sumbu kehidupan sekaligus, yang mustahil dilakukan tanpa mengorbankan kualitas.
Mengutip teori yang ia pelajari, Bilal menyebutkan ada empat sumbu utama: Keluarga, Kesehatan, Karier, dan Keuangan.
"Kita nggak bisa ngidupin empat sumbu itu sekaligus. Kalau bisa, berarti nggak optimal. Kita harus pilih dua atau minimal dua sumbu lah ya untuk bisa kita optimalisasi di sana."
Ia mencontohkan, banyak orang berkarir tinggi dan berlimpah uang (Karier dan Keuangan optimal), tetapi justru berat badannya naik karena Kesehatan dikorbankan. Solusinya adalah menentukan dengan jelas apa yang harus diutamakan dan berani mengorbankan hal lain.
Satu Hard Thing Setiap Hari: Memutus Siklus Kebiasaan Buruk
Bagi mereka yang benar-benar berada di fase sulit dan harus bekerja keras untuk survive, Bilal menegaskan bahwa tidak ada cara instan. Namun, ada satu hal yang bisa menjadi pintu keluar: Konsistensi.
Solusi untuk kondisi finansial adalah meningkatkan pendapatan, bukan hanya menghemat. Dan cara untuk meningkatkan kapasitas diri (dan otomatis pendapatan) adalah dengan melakukan satu hal sulit (hard thing) secara konsisten setiap hari.
"Kalau kita tidak ada hal yang bisa kita konsistenkan dalam waktu kayak dua tahun, tiga tahun, ya aku rasa kita nggak bisa konsisten dalam hal lainnya," kata Bilal.
Contoh yang ia lakukan adalah lari pagi. Ketika masa karirnya sedang tidak jelas dan modal terbatas, Bilal hanya konsisten lari pagi. Dari satu kebiasaan kecil inilah muncul domino effect: lari pagi (Kesehatan) membawanya konsisten membuat konten (Karier) tentang olahraga, yang pada akhirnya membawa pada konsistensi di bidang lain.
Siklus Survival Mode dipatahkan bukan dengan keputusan besar mendadak, melainkan dengan membangun kebiasaan kecil yang positif dan melakukannya tanpa henti. Karena, seperti kata Bilal, hasil positif itu bersifat delay (tertunda).
Keberanian dan kesabaran adalah harga yang harus dibayar untuk keluar dari ketegangan dan menemukan kebebasan yang sejati.
Sumber dan referensi artikel : Youtube JC Dawn dengan judul Bilal Faranov: Cara Nemuin JATI DIRI Di Umur 20an