Bukan Tertinggal, Tapi Terlalu Nyaman: Pesan Keras untuk Generasi 20-an dan 30-an
- Youtube suara berkelas
Olret – Apakah Anda sering merasa cemas dan tertinggal ketika melihat teman-teman sebaya sudah sukses? Tenang, karena menurut Suara Berkelas, rasa cemas itu mungkin adalah bukti bahwa Anda terlalu istimewa (privileged).
Video "PESAN Untuk Kamu 20an & 30an Yang Merasa Tertinggal di Hidup Ini" dari kalan Youtube Suara Berkelas membalikkan semua pandangan umum tentang kesuksesan, motivasi, dan pekerjaan.
Ini adalah tamparan yang menyadarkan, mengubah rasa frustrasi menjadi panggilan untuk bertindak.
1. Sukses Awal Adalah Pengecualian, Bukan Aturan
Sukses
- Pexels/Markus Winkler
Mari kita singkirkan ilusi media sosial. Kesuksesan finansial besar di usia 20-an adalah tidak wajar. Fenomena ini disebut Outlier, yaitu data yang jauh berbeda dari rata-rata.
Jika Anda belum sukses saat ini, Anda normal. Dan jika Anda memilih jalan yang berbeda—misalnya merintis bisnis dari nol—maka Anda harus siap membayar "pajak":
Pajak Diferensiasi: Ketika Anda berbeda, Anda akan disalahpahami atau dihakimi. Rasa kesepian di awal perjuangan itu adalah wajar. Lebih baik kesepian sambil berjuang daripada kelaparan karena tidak mau memulai.
2. Rasa Malas dan Takut Di-Judge Adalah Privilege
Ini mungkin poin paling provokatif. Apakah Anda sering merasa malas, tidak konsisten, atau overthinking hingga takut membuat konten karena khawatir dihakimi orang lain?
Menurut video ini, kemampuan Anda untuk merasakan hal-hal tersebut adalah sebuah kemewahan.
Pikirkan ini: Bagi mereka yang benar-benar terpepet—yang tidak tahu akan makan apa besok—malas bukanlah pilihan. Kondisi terdesaklah yang memaksa seseorang menjadi pekerja keras paling gigih.
Intinya: Jika Anda masih punya energi untuk mengkhawatirkan pendapat orang lain (misalnya, takut di-judge saat membuat konten), itu berarti hidup Anda kurang kepepet! Anda memiliki safety net yang memungkinkan Anda untuk menunda.
Kunci kebebasan adalah menciptakan situasi di mana Anda "memepetkan" diri sendiri, menyingkirkan semua pilihan yang nyaman, dan memaksa diri untuk maju.
3. Ubah Kerja Menjadi "Bermain": Dari Balance ke Harmony
Lelah Bekerja Keras Tapi Dompet Tetap Kosong
- Youtube
Bagaimana cara agar kita tidak lelah dan stres saat bekerja? Ubah definisi kerja Anda!
Pembicara dalam video ini mengaku tidak pernah merasa "bekerja" sedetik pun. Ia hanya menikmati prosesnya, apakah itu saat menjual nugget di sekolah atau menjadi pemandu wisata. Ia terobsesi pada detail dan berusaha melakukannya dengan sangat baik.
Passion Bukan di Kerjanya: Passion Anda tidak harus pada profesi tertentu, tetapi pada etika Anda: semangat untuk eksplorasi dan keinginan untuk melakukan segala sesuatu dengan unggul (excellently).
Lupakan Work-Life Balance: Konsep hustle culture dan workaholic hanya berlaku jika Anda tidak mencintai yang Anda lakukan. Tujuan sebenarnya bukanlah menyeimbangkan hidup dan kerja, tetapi mencapai Work-Life Harmony.
Work-Life Harmony berarti kerja dan hidup telah menyatu. Kerja adalah penyaluran dari apa yang Anda cintai. Temukan pekerjaan yang terasa seperti bermain bagi Anda, tetapi terasa seperti bekerja bagi orang lain.
Tantangan untuk Anda
Jika Anda masih memiliki akses internet dan gadget keren saat membaca artikel ini, Anda sudah berada di posisi yang sangat diuntungkan. Daripada menyia-nyiakan energi untuk overthinking atau rasa malas, manfaatkan privilege itu.
Tantangan untuk Anda
Jika Anda masih memiliki akses internet dan gadget keren saat membaca artikel ini, Anda sudah berada di posisi yang sangat diuntungkan. Daripada menyia-nyiakan energi untuk overthinking atau rasa malas, manfaatkan privilege itu.
Apakah Anda berani menantang diri sendiri untuk membuat hidup Anda "lebih kepepet" dan mengubah kerja menjadi proses yang Anda obsesi dan nikmati?