Maudy Ayunda: Mengubah Rasa Takut Menjadi Kekuatan dan Membangun Passion

Olret – Dalam sebuah wawancara mendalam di kanal Youtube SUARA BERKELAS, Maudy Ayunda bersama Bilal membahas konsep-konsep krusial dalam pertumbuhan pribadi, mulai dari mendefinisikan kembali privilege hingga cara paling bijak menghadapi insecurity.

Diskusi ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana kita harus memandang diri sendiri, lingkungan, dan perjalanan karier.

Redefinisi Privilege: Bukan Sekadar Uang, Tapi Kesempatan

Maudy Ayunda mengajak kita untuk memperluas pemahaman tentang privilege. Keistimewaan bukan hanya tentang status ekonomi, tetapi berlapis, mencakup “beauty privilege,” negara tempat kita lahir, hingga kualitas bimbingan dari orang tua.

Namun, poin yang paling memukau adalah pandangan tentang privilege dalam konteks krisis:

"Mempertanyakan 'passion' atau 'krisis jiwa' adalah sebuah privilege... karena itu berarti hal-hal mendasar lainnya (seperti kesehatan fisik) telah relatif teratasi, sehingga Anda punya waktu untuk memikirkan kebutuhan jiwa Anda.”

Pandangan ini diperkuat oleh Bilal, yang menyebutkan bahwa merasa lelah karena pekerjaan yang kita perjuangkan juga merupakan sebuah privilege. Kesadaran diri (self-awareness) ditekankan sebagai kunci: ia adalah perjalanan mengenal diri, sebuah proses berkelanjutan untuk melihat diri secara holistik dan objektif, bukan sebuah tujuan akhir.

Rahasia High-Performer: Rasa Ingin Tahu yang Rendah Hati

Saat membahas pengalamannya berada di lingkungan high-performer seperti Oxford dan komunitas Global Leaders, Maudy menyoroti dua kualitas utama yang ia amati:

1. Curiosity with Humility (Rasa Ingin Tahu dan Kerendahan Hati)

Orang-orang ini memiliki hasrat besar untuk tumbuh, namun mereka menerima bahwa mereka terbatas dan bisa salah. Kerendahan hati inilah yang memicu rasa ingin tahu yang tiada henti.

2. Dua Horizon Waktu

Mereka mampu menjaga visi jangka panjang yang besar, sambil tetap fokus dan konsisten mengeksekusi langkah-langkah kecil yang menjadi prioritas saat ini.

Strategi Paling Bijak Menghadapi Insecurity

Maudy mengakui sering bergumul dengan imposter syndrome. Namun, ia menemukan cara paling efektif untuk mengubah rasa takut menjadi kekuatan:

"Anda harus mencoba menempatkan diri di ruangan di mana Anda adalah orang yang paling tidak pintar atau tidak mampu. Karena itu berarti bahwa Anda adalah orang yang paling banyak tumbuh di ruangan itu."

Ini berarti kita harus menggeser pola pikir dari "Saya harus tampil dan berprestasi" menjadi "Saya ingin belajar dan menyerap sebanyak mungkin." Dengan fokus pada proses pembelajaran alih-alih pada kinerja, rasa tidak aman pun akan berkurang.

Passion Dibangun, Bukan Dicari

Salah satu insight paling mendalam dalam diskusi ini adalah tentang passion. Maudy berpendapat bahwa nasihat terburuk yang pernah ia dengar adalah bahwa passion adalah sesuatu yang harus ditemukan dan digali.

Maudy kini meyakini bahwa passion adalah sesuatu yang dapat Anda bangun. Ia terbentuk seiring waktu melalui aksi dan komitmen terhadap hal-hal yang kita kuasai.

Pemikiran ini penting agar kita tidak mudah frustrasi atau berpindah-pindah karier dalam waktu singkat, hanya karena belum "menemukan" passion yang menggebu-gebu. Membangun passion membutuhkan waktu, konsistensi, dan kesediaan untuk berinvestasi pada suatu bidang.