Dosen Yai Mim "Angkat Kaki" dari Mediasi Lokal, Langsung Gas Bertemu "Bapak Aing" Kang Dedi Mulyadi!

Dosen Yai Mim
Sumber :
  • Youtube

Dramatisasi Dosen UIN Malang Vs Tetangga

Photo :
  • Youtube

Tangis Ibu Badru Pecah: "Anak Saya Manusia, Bukan Kepiting!" — Momen Haru Rekonsiliasi Korban Bullying "Kepiting Alaska"

Dengan menolak mediasi yang diisukan oleh Walikota Malang, Yaimim yang sedang berada di Bandung memilih jalannya sendiri. Ia mengumumkan rencana pertemuannya dengan Kang Dedi Mulyadi—yang ia sebut sebagai "Gubernur Jawa Barat" dan "idola"—pada sore hari itu.

Pertemuan ini menjadi sorotan karena dianggap sebagai upaya mencari penyelesaian di tingkat yang lebih tinggi. Koneksi Yaimim ke Bandung dimungkinkan karena domisili anak dan cucunya berada di sana.

Sebuah Pesan Ketulusan dari Daehoon: Kekuatan di Balik Senyuman Demi Anak

"Kalau sampai nanti misalkan beneran ketemu gitu dan beres, bisa diselesaikan, kan itu pukulan telak banget ya," ujar narator dalam video tersebut, menyoroti implikasi jika seorang tokoh nasional harus turun tangan menyelesaikan masalah yang berasal dari level tetangga.

Saat ini, Yaimim mengonfirmasi akan berada di Bandung selama 5-10 hari, dilanjutkan dengan perjalanan ke Jakarta. Dengan begitu, mediasi yang diumumkan oleh pihak Malang dipastikan batal, menandakan bahwa Yaimim telah benar-benar menutup pintu perdamaian lokal dan menyerahkan penyelesaian kasus ini sepenuhnya ke jalur "perang" (hukum) dengan pengawasan dari publik luas.

Game Android Edukasi: Belajar Sambil Bermain untuk Anak

Pertanyaan besarnya kini adalah: Bisakah sentuhan "Bapak Aing" Kang Dedi Mulyadi memberikan kejelasan dan membantu menyelesaikan kasus yang sudah terlanjur merembet ke mana-mana ini?

Bagaimana pendapat Anda? Apakah keputusan Yaimim untuk langsung bertemu KDM merupakan langkah yang tepat setelah kecewa dengan respons pemerintah daerah di Malang?

Sumber dan referensi artikel : Youtube Radio Santuy dengan judul Sahara Panik⁉️Dari Densu, Yai MIM Langsung Bertemu KDM‼️ Auto Beres Masalahnya