Pria Tiba-Tiba Kesulitan Bernapas, Serangan Jantung Setelah Mandi

Olret – Pasien dirawat di rumah sakit dalam kondisi lesu, dengan pupil 2 mm di kedua sisi dan napas sesak.

Pada tanggal 24 Juli, seorang perwakilan dari Rumah Sakit Umum Thai Binh mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan pengobatan tidak teratur.

Dokter memasang tabung endotrakeal, memberinya obat penenang, memberinya ventilasi, menggunakan vasopresor, dan melakukan intervensi koroner perkutan. Hasil pemindaian menunjukkan bahwa arteri koroner kanan tersumbat sepenuhnya, menyebabkan infark miokard akut. Tim memasang stent untuk membuka kembali arteri tersebut.

Sebelumnya, setelah mandi, Tn. D., 60 tahun, tiba-tiba sesak napas dan memanggil keluarganya. Pasien langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Thai Binh.

Pasien dirawat dalam keadaan lesu, pupil kedua sisi 2 mm, napas sesak, frekuensi napas 30 kali/menit, Spo2 90%, dan sianosis pada bibir dan ekstremitas.

Di Unit Gawat Darurat, pasien ditangani dengan intubasi endotrakeal, sedasi, ventilasi mekanis, dan penggunaan vasopresor, antiplatelet, dan antikoagulan. Setelah konsultasi darurat dengan bagian kardiologi, dokter setuju untuk melakukan intervensi koroner perkutan darurat.

Hasil angiografi koroner menggunakan sistem angiografi subtraksi digital DSA menunjukkan oklusi lengkap arteri koroner kanan dari segmen kalsifikasi dengan trombosis; stenosis cabang Diag I sebesar 80% dan stenosis cabang LCX II sebesar 90%.

Tim intervensi terus melakukan resusitasi pasien di meja intervensi dengan sedasi, ventilasi mekanis, vasopresor, dan stimulan jantung untuk meningkatkan kontraksi intervensi.

Pada saat yang sama, dokter juga melakukan intervensi dengan memasang stent untuk rekanalisasi arteri penyebab dan arteri koroner kanan. Setelah 3 jam intervensi, pasien lolos dari kondisi kritis, menerima perawatan resusitasi intensif, tidak ada lagi kesulitan bernapas dan hemodinamik stabil.

Menurut dr. Bui Cong Hai, Departemen Kardiologi, infark miokard berisiko tinggi menyebabkan kematian, terutama pada pasien lanjut usia dengan penyakit yang mendasarinya.

Secara khusus, pemasangan stent untuk menangani penyumbatan arteri koroner akibat plak aterosklerosis yang pecah merupakan tindakan yang sangat sulit, yang mengharuskan ahli intervensi kardiovaskular untuk berpengalaman, berhati-hati, dan terampil dalam melakukan aspirasi trombus, angioplasti balon, dan pemasangan stent untuk membatasi risiko penyumbatan stent di kemudian hari," ungkap dokter tersebut.

Menurut para ahli, penyumbatan arteri koroner akut mencakup 0,37-2,96% kasus infark miokard akut.

Penyumbatan arteri koroner merupakan kondisi yang berbahaya. Jika tidak segera ditangani, dapat menimbulkan komplikasi seperti infark miokard akibat penyumbatan mendadak pembuluh darah yang memasok darah ke jantung, stroke, kecacatan, hingga kematian.

Untuk mengurangi risiko terjadinya penyumbatan arteri koroner dan infark miokard, masyarakat perlu menjaga pola makan yang baik, menghindari konsumsi lemak dan organ hewani, cukup makan sayur dan buah, berhenti merokok, tidak menyalahgunakan alkohol, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, menghindari stres psikologis, serta mengobati penyakit dengan baik jika ada, seperti: tekanan darah tinggi, diabetes, dislipidemia.

Selain itu, masyarakat perlu memperhatikan pemeriksaan kesehatan rutin serta pemeriksaan kardiovaskular bila terdapat gejala yang tidak biasa untuk deteksi dini dan pengobatan.