Apa itu Beta Male? Istilah yang Lagi Hits di Media Sosial X
Pria Sejati Itu Tidak Boleh Menye-Menye
- tvN
Sekarang setelah kita membahas dasar-dasarnya, kamu mungkin berpikir, "Tunggu dulu, mungkinkah saya seorang Pria Beta? Atau sahabat saya? Atau barista cantik yang mengingat pesanan kopi saya yang rumit?"
Mari kita bahas beberapa tanda yang dapat membantu kamu memecahkan teka-teki zaman modern ini.
1. Cara kamu Berhubungan dengan Orang Lain
Pernahkah kamu mendengar tentang Attachment Theory (Teori Keterikatan)? Ini adalah kerangka kerja yang bagus dalam psikologi yang membahas tentang bagaimana kita menjalin ikatan dengan orang lain.
Sekarang, Pria Beta sering kali memiliki gaya keterikatan yang aman, yang berarti mereka pandai menjalin hubungan yang dalam dan bermakna. Mereka mendengarkan, mereka peduli, dan mereka menawarkan tempat untuk menangis. Sepertinya mereka memiliki indra keenam untuk nuansa emosional.
Jika kamu merasa mudah terhubung dengan orang lain pada tingkat emosional, mungkin sedang menyusuri Beta Boulevard.
2. Pekerja sama yang handal
Zodiak yang Suka Hangout dengan Rekan Kerja
- freepik.com
Sekarang mari kita bahas tentang kehidupan profesionalnya. Jika kamu adalah orang yang lebih menghargai kolaborasi daripada menginjak-injak orang lain untuk menaiki tangga perusahaan, bingo!
Pria Beta sering kali memprioritaskan kerja tim dan pencapaian kolektif. Mereka adalah orang-orang yang memastikan suara setiap orang didengar selama rapat dan bahwa penghargaan dibagikan.
Hei, Roma tidak dibangun dalam sehari—atau oleh seorang Alpha saja.
3. Si Pembisik Emosi
Ah, Kecerdasan Emosional, atau seperti yang dikatakan anak-anak gaul, EQ. Beta sering mendapat nilai tinggi dalam hal ini. Mengapa? Karena mereka peka terhadap emosi mereka sendiri dan dapat membaca orang lain seperti membaca buku terbuka.
Mereka adalah teman yang dapat mengetahui ada yang salah hanya dari nada teks Anda. Kemampuan mereka untuk berempati dan mengelola emosi seperti memiliki GPS emosional bawaan, yang membimbing mereka melalui kompleksitas interaksi manusia.
Lantas apalagi selanjutnya? Kami akan ulas di artikel selanjutnya ya.