Apa itu Beta Male? Istilah yang Lagi Hits di Media Sosial X
Olret – Apa artinya menjadi Beta Male (Pria Beta)? Pikirkan kecerdasan emosional, kedalaman hubungan, dan kemampuan dalam menyelesaikan konflik.
Pernahkah kamu menelusuri media sosial dan menemukan istilah "Beta Male" disertai dengan banyaknya pendapat? Atau mungkin seseorang memberi label itu kepada kamu selama diskusi yang panas, dan kamu tidak yakin apakah kamu harus mengucapkan "terima kasih" atau... tidak?
Kamu tidak sendirian. Istilah ini telah beredar di dunia maya selama beberapa waktu, menimbulkan intrik dan kontroversi. Namun, apa sebenarnya arti menjadi Pria Beta
Apakah label itu ditujukan kepada kamu atau seseorang yang kamu kenal, memahami aspek-aspeknya sebenarnya dapat mengubah cara Anda memandang hubungan, kesuksesan, dan, ya, bahkan diri sendiri.
Apa itu Beta Male?
Tanda Pria Tidak Serius Menjalin Hubungan
- freepik.com/author/lookstudio
Siapa dia? Apa dia? Mengapa orang-orang terus membicarakannya seperti dia makhluk mitologi yang hanya terlihat sekali setiap seribu swafoto?
Pertama-tama, konsep Beta Male bukan sekadar penemuan kaum milenial atau tren X. Tidak, istilah ini berakar pada etologi—studi tentang perilaku hewan.
Dahulu kala, para ilmuwan mengamati kawanan serigala dan menyadari bahwa meskipun ada serigala “Alpha” yang memimpin kawanan, ada juga serigala “Beta” yang memainkan peran pendukung.
Maju cepat ke manusia yang mengambil konsep ini dan—voila!—tiba-tiba kita memiliki Pria Beta yang berjalan di antara kita.
Sekarang, bagaimana dunia biasanya melihat Pria Beta kita? Nah, media tidak terlalu baik. Kita berbicara tentang penggambaran yang berkisar dari pria yang sangat pemalu dalam film komedi romantis yang tidak pernah mendapatkan gadis, hingga pria yang bimbang dalam serial drama yang tidak dapat mengambil keputusan.
Tetapi mari kita bersikap nyata, hidup bukanlah naskah, dan Pria Beta sering kali jauh lebih bernuansa daripada penggambaran satu dimensi ini.
Jadi, apa inti psikologis sebenarnya dari menjadi Pria Beta? Mari kita mulai dengan sains yang sebenarnya—Teori Dominasi Sosial. Teori ini menyatakan bahwa dalam kelompok sosial, para anggotanya tidak setara tetapi ada dalam semacam hierarki.