Part 2 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatra Selatan

Pendakian Gunung Merbabu
Sumber :
  • www.ngayap.com

Mata itu menatap lekat padaku tanpa berkedip. Sorot matanya terlihat sadis dan menampakkan ketidak-sukaan. Pelan-pelan wajahnya terlihat, lalu rambutnya, hingga akhirnya terlihat seluruh tubuhnya. Laki-laki itu memakai pakaian serba hitam. Rambutnya panjang dan berantakan.

Aku masih belum mampu menggerakkan tubuhku. Leherku kaku. Bahkan untuk mengeluarkan suara pun aku tak bisa.

Viral! Wanita yang Sedang Mencari Pekerjaan Ini Malah Kena Pelecehan Seksual, Kok Dunia Jahat Bangat Sama Gue

Tiba-tiba jantungku seakan lepas ketika wajah makhluk tadi dalam sekejap sudah berada sejengkal dari wajahku. Tapi wajah itu kini berubah menjadi busuk, dengan belatung-belatung yang menggeliat dan keluar masuk di mata, hidung dan kulit pipinya. Bau bangkai yang sangat busuk terhirup dan membuatku mual.

Mataku membelalak ngeri dan reflek berteriak sekuat tenaga. Dan wajah busuk itu terus mendekat. Jeritanku makin menjadi ketika kulihat kulit dan daging yang busuk di pipinya berjatuhan ke tanah.

Hanya Karena Sebuah Ciuman, Seorang Anak Laki-Laki Berusia 2 Tahun Kehilangan Satu Matanya Selamanya.

Sebuah tamparan keras menyadarkanku. Itu adalah Bang Idan yang tiba-tiba sudah ada didepanku. Ketika kesadaranku mulai pulih, aku mendapati diriku sedang duduk dengan posisi tangan menutupi wajahku. Teman-teman yang lain ada di sekelilingku.

Bibirku gemetar, begitu juga seluruh tubuhku. Mataku nanar mencari-cari keberadaan makhluk tadi. Lalu Bang Idan memegangi wajahku dengan dua tangannya dan memaksaku melihat lurus ke matanya.

Penyebab Mata Minus, Dari Kebiasaan Sehari-hari hingga Faktor Genetik

"Dek, sadar dek.'' kudengar lembut suaranya.

Tapi aku masih saja menjerit ketakutan, hingga tamparan kedua mendarat di pipiku barulah aku sadar sepenuhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title