Setan di Belenggu, Kok Masih Ada Maksiat Di Bulan Ramadhan?

Tiupan Sang Penyihir dan Bahaya Bisikan dari Setan
Sumber :
  • Google Image

OlretUlama menjelaskan setan benar-benar di belenggu secara dzahir bukan makna kiasan. Mengapa bisa ada maksiat sedangkan Setan dibelenggu, bisa jadi masih bisa bergerak, karena tidak dibelenggu total dan yang kedua kebiasaan maksiat yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.

Perayaan Maulid Nabi Boleh Dilakukan Asal Mendekatkan Diri Kepada Rasulullah SAW
Lebih dari Sekadar Sopan Santun: Etika Sehari-hari yang Menjauhkan Kita dari Adab Setan!

Ibarat mengaduk kopi, ketika sendok sudah diangkat, air masih tetap berputar. Sering kita dengar ketika ceramah menjelang Ramadhan atau selama Ramadhan bahwa setan dibelenggu selama bulan Ramadhan.

6 Tips Agar Tetap Produktif Meski Pekerjaan Makin Banyak Dipengaruhi AI.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين

“Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu”[1]

Beliau juga bersabda,

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.”[2]
Akan tetapi kita melihat tetap ada maksiat selama bulan Ramadhan?

Setan benar-benar dibelenggu dengan makna dzahir

Ulama berpendapat bahwa makna dibelenggu adalah makna dzahir bukan kiasan. Artinya setan benar-benar di belenggu akan tetapi tetap ada maksiat, maka ulama juga menjawab hal ini.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,

ومثل هذا الحديث من الأمور الغيبية التي موقفنا منها التسليم والتصديق، وأن لا نتكلم فيما وراء ذلك، فإن هذا أسلم لدين المرء وأحسن عاقبة، ولهذا لما قال عبد الله ابن الإمام أحمد بن حنبل لأبيه: إن الإنسان يصرع في رمضان. قال الإمام: هكذا الحديث ولا تكلم في ذا. ثم إن الظاهر تصفيدهم عن إغواء الناس

“Semisal hadits ini merupakan perkara ghaib, maka sikap kita adalah menerima dan membenarkan. Kita tidak mencari-cari apa dibelakang itu (mencari-cari takwil tidak benar, pent). Karena sikap ini lebih selamat bagi agama seseorang dan lebih baik hasilnya.

Oleh karena itu Abdullah bin Imam Ahmad bin Hambal berkata kepada bapaknya, ‘manusia tetap melakukan maksiat di bulan Ramadhan’

Maka imam Ahmad berkata, ‘ hadits tidak membicarakan tentang hal tersebut (tidak ada lafadz jelas bahwa dengan dibelenggu akan berkurang maksiat, pent). Dzahir hadits ini adalah setan dibelenggu dari menyesatkan manusia.”[3]

Penjelasan ulama mengenai maksiat tetap ada di bulan Ramadhan

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahberkata,

Halaman Selanjutnya
img_title