Rahasia Keyakinan: Mengapa Iman yang Tak Goyah Selalu Dibalas Indah oleh Allah
- Youtube Masih Lurus
Olret – Dalam perjalanan hidup yang penuh ketidakpastian, manusia seringkali mencari pegangan. Kita menimbang-nimbang keputusan, khawatir akan masa depan, dan mendamba pengakuan dari sesama.
Namun, ada satu kekuatan batin yang jauh lebih kokoh dari semua itu: keyakinan yang mutlak kepada janji Allah.
Inilah tema utama yang dibahas oleh Ustadz Khalid Basalamah, sebuah ajakan untuk merenung dan meneladani para pendahulu kita yang hidup dengan iman tanpa cela.
Mereka bukan hanya percaya, tetapi benar-benar yakin—sebuah keyakinan yang mampu mengubah nasib dan menorehkan sejarah.
Kisah yang Menggetarkan Hati
Salah satu contoh paling nyata adalah kisah para sahabat Nabi dalam Perang Uhud. Di tengah medan perang yang bergejolak, ketika kematian mengintai di setiap sudut, seorang sahabat Nabi maju ke garis depan dengan satu-satunya tujuan: surga.
Ia begitu yakin akan janji Allah hingga rela bertarung sampai jasadnya tak lagi bisa dikenali. Bagi dirinya, medan perang bukanlah tempat untuk mati, melainkan pintu gerbang menuju keabadian.
Keyakinan seperti ini, ujar Ustadz Khalid, adalah ciri khas seorang mukmin sejati. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, bahwa orang beriman tidak akan memiliki keraguan tentang kebenaran janji-Nya dan datangnya Hari Kiamat.
Mu'adh ibn Jabal bahkan pernah berkata dengan tegas bahwa Allah adalah hakim yang adil, dan mereka yang meragukan-Nya akan binasa. Keyakinan adalah kompas yang tidak pernah salah arah.
Balasan Tak Terduga dari Langit
Iman yang kuat bukan hanya tentang janji di akhirat. Ia juga membawa balasan yang indah di dunia. Kisah para syuhada seperti Hamzah, Ja'far ibn Abi Thalib, dan Handhalah menjadi bukti nyata.
Setelah kematian mereka, para sahabat menyaksikan keajaiban—malaikat memandikan jasad Handhalah, dan Ja'far mendapatkan sepasang sayap di surga sebagai ganti tangannya yang terputus di medan perang.
Ini adalah cerminan janji Allah: Dia akan mengganti apa pun yang kita korbankan demi-Nya dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Keyakinan bukan berarti hidup tanpa kehilangan, melainkan keyakinan bahwa setiap kehilangan yang kita alami di jalan-Nya adalah investasi untuk sesuatu yang lebih besar dan lebih abadi.