Mengenal Manasik Kesehatan Bagi Calon Jamaah Haji
- situsislam.net
Olret – Ibadah haji bukan hanya perjalanan spiritual, tapi juga ujian fisik dan mental. Jamaah akan menjalani rangkaian ibadah dalam kondisi cuaca panas, kerumunan besar, dan aktivitas fisik yang intens. Karena itu, manasik kesehatan haji menjadi bagian penting yang wajib dijalani sebelum berangkat.
Sayangnya, banyak calon jamaah hanya fokus pada pelajaran rukun haji, padahal kesiapan tubuh tak kalah krusial. Tanpa kesehatan yang baik, ibadah bisa terganggu, bahkan membahayakan jiwa. Maka dari itu, manasik kesehatan bukan sekadar pelengkap, melainkan bekal utama.
Apa Itu Manasik Kesehatan Haji?
pelaksanaan ibadah haji
Manasik kesehatan haji adalah serangkaian kegiatan edukasi, pemeriksaan, dan pelatihan kesehatan yang dirancang khusus untuk calon jamaah haji.
Tujuan utamanya adalah mempersiapkan jamaah secara fisik, mental, dan pengetahuan medis agar mampu menjalankan ibadah haji dengan aman dan optimal.
Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan wajib diikuti oleh seluruh calon jamaah. Kegiatan biasanya dilakukan beberapa bulan sebelum keberangkatan, agar ada waktu cukup untuk intervensi medis bila dibutuhkan.
Mengapa Manasik Kesehatan Itu Penting?
kain ihram umrah dan haji
Manasik kesehatan menjadi penting karena kondisi pelaksanaan ibadah haji sangat berbeda dengan rutinitas sehari-hari. Di Arab Saudi, suhu udara bisa mencapai 45 hingga 50 derajat Celcius, jauh lebih panas dibandingkan Indonesia.
Jamaah juga harus menjalani rangkaian ibadah yang padat dan melelahkan secara fisik, seperti berjalan jauh untuk thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, hingga melempar jumrah. Semua kegiatan ini dilakukan bersama jutaan orang dari berbagai negara, yang artinya risiko penularan penyakit seperti flu, ISPA, hingga diare sangat tinggi.
Ditambah lagi, banyak jamaah yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau jantung, yang membuat mereka harus lebih waspada dan disiplin dalam menjaga kesehatannya. Tanpa pemahaman dan persiapan yang memadai, ibadah yang seharusnya penuh keikhlasan justru bisa berubah menjadi beban atau bahkan membahayakan diri.
Rangkaian Kegiatan Manasik Kesehatan Haji
ibadah haji
1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap 1 dan 2
Dilakukan di puskesmas atau rumah sakit untuk mengetahui status kesehatan awal. Pemeriksaan meliputi tekanan darah, gula darah, fungsi jantung, paru-paru, dan pemeriksaan laboratorium dasar.
Hasilnya akan menentukan apakah jamaah dinyatakan layak berangkat atau perlu pembinaan kesehatan tambahan.
2. Pemberian Vaksinasi
Vaksin meningitis wajib diberikan kepada semua jamaah sebagai syarat masuk Arab Saudi. Selain itu, vaksin influenza dan COVID-19 sangat dianjurkan untuk memperkuat daya tahan tubuh.
3. Edukasi dan Penyuluhan Kesehatan
Jamaah dibekali informasi tentang cara menjaga stamina, mencegah dehidrasi, mengenali gejala penyakit umum saat haji, serta menjaga kebersihan pribadi selama di tanah suci.
4. Latihan Fisik Bertahap
Calon jamaah dianjurkan berolahraga ringan secara rutin, seperti berjalan kaki minimal 30 menit setiap hari, untuk melatih tubuh menghadapi kondisi fisik selama ibadah.
5. Manajemen Obat dan Penyakit Penyerta
Jamaah yang memiliki riwayat penyakit harus memahami cara membawa, menyimpan, dan mengonsumsi obatnya dengan benar. Mereka juga akan menerima buku kesehatan jamaah berisi informasi medis pribadi sebagai panduan bagi petugas kesehatan saat di lapangan.
6. Simulasi Situasi Nyata di Lapangan
Di beberapa wilayah, manasik kesehatan juga mencakup simulasi kegiatan haji dari sisi kesehatan, seperti teknik menghindari kelelahan saat wukuf, cara istirahat saat antri lontar jumrah, dan tips mencegah cedera saat thawaf.
Manasik kesehatan haji adalah bentuk awal perlindungan jamaah. Kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi penentu apakah ibadah dapat dijalani dengan maksimal. Tubuh yang sehat adalah kunci khusyuknya ibadah dan keselamatan selama di tanah suci.
Ibadah haji memang panggilan jiwa, tapi tubuh adalah kendaraan untuk menjalaninya. Siapkan keduanya secara seimbang. Jangan hanya siap batin, tapi juga siapkan badan.