Resolusi Jihad: Santri dan Sun God Nika

Santri dan Sun God Nika
Sumber :
  • Reddit

Olret – Santri, kata yang tuanya lebih dari Indonesia sendiri dan perannya sangat inti dalam kemerdekaan negeri.

Tragedi di Sidoarjo: Santri Wafat Saat Sujud, Pondok Pesantren Roboh Diduga Karena Bangunan Asal-Asalan

Nasionalisme dan patriotisme yang bertubuh di tubuh mereka itu memuncak saat resolusi jihad yang dipelopori KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 sehingga pertempuran 10 November di tahun yang sama, Indonesia berhasil merengkuh kemenangan atas tentara sekutu.

Hal serupa juga dilakukan Sun God Nika. Aliansi bajak laut Topi Jerami, bajak laut Heart, bajak laut Kid, para samurai Udon, suku Mink, dan sembilan Sarung Pedang Merah mengeluarkan resolusi “jihad” di hadapan sekutu Yonkou (Big Mom dan Kaido) untuk membumihanguskan segala bentuk kolonialisme dan imperialisme. Puncaknya, saat genderang kebebasan Nika telah tiba.

Afwaja Center Gelar Ujian Bahasa Arab, 39 Santri Berebut Tiket ke Al-Azhar Mesir

Marilah jadikan kedua peristiwa di atas sebagai titik balik pusaka para santri yang harus dipegang teguh.

Mengutip dari Peradaban Sarung, lima pusaka itu adalah:

Shakky Keluar dari Bajak Laut Kuja – Ternyata Ini Alasan Sebenarnya yang Diungkap Pada One Piece Chapter 1157

1. Kesadaran beragama

Kesadaran beragama. Hal ini jelas tidak cukup bagi para santri untuk sekedar tahu dan alim soal agama, tetapi juga menyadari dan menyadarkan orang lain perihal visi-misi agama, muatan agama, ajaran cinta-kasih dan moralitas dalam agama, bukan malah memperjual-belikan agama demi kepentingan perut dan jabatan semata-mata bak para ustadz Shicibukai yang tega menukar kekuatannya dengan ego sektoral masing-masing.

2. Kesadaran berilmu

Kesadaran berilmu. Adalah kesadaran akan pentingnya menguasai ilmu, segala ilmu, tanpa terkecuali santek dan ilmu digital, karena kemajuan hanya mungkin diraih dengan pengetahuan seperti Luffy yang sadar dan mencoba menguasai berbagai disiplin haki (Busho, Haosho, Kenbun).

Kesadaran berilmu juga bermakna mendayagunakan pengetahuan demi kemanusiaan dan kemashlahatan, bukan untuk kehancuran dan permusnahan.

3. Kesadaran berorganisasi

Kesadaran berorganisasi. Tanpa yang satu ini, kebaikan dan kebenaran apapun akan rentan dikalahkan oleh keculasan dan kepalsuan.

Hal ini jelas agar santri memahami banyak karakter manusia, , menerima saran dan kritik orang lain, belajar perilaku orgaisasi serta etika dalam berorganisasi yang dapat diterima sesuai latar belakang organisasi.

 

 

4. Kesadaran bermasyarakat

Kesadaran bermasyarakat. Tiap individu adalah bagian dari masyarakat. Tidak ada satu manusia pun yang independen dan terbebas dari orang lain.

Halaman Selanjutnya
img_title