5 Etika Bermedia Sosial dalam Islam, Jaga Harga Diri

Olret – Islam adalah agama sempurna yang telah mengatur kebaikan bagi para umatnya, termasuk ketika bermedia sosial. Hal ini agar semua orang tetap bisa berinteraksi di dunia maya dengan nyaman dan tidak dirugikan.

Berikut etika bermedia sosial yang diatur dalam islam, yang dikutip melalui sahijab.com

1. Kehormatan dan Harga Diri

Sebagai agama yang memprioritaskan kehormatan dan harga diri, islam tentu menganjurkan umatnya untuk tidak menghina atau merendahkan martabat seseorang, bahkan jika kamu tidak setuju dengan mereka.

Hal ini karena adanya sikap untuk memperlakukan orang lain sebagaimana diri ingin diperlakukan. Sehingga Islam mengajarkan pentingnya memperlakukan semua individu dengan adil dan hormat agar harga dirinya tetap terjaga.

2. Kebenaran dan Keadilan

Apa pun tujuanmu dalam bermedia sosial, jangan lupa untuk menekankan kebenaran dan keadilan. Sampaikanlah komentar dan pendapat di caption secara jujur dan adil agar tidak merugikan orang lain. Namun seperti poin nomor 1, jangan lupa untuk tetap memperhatikan kehormatan dan harga diri orang lain.

Sehingga, hindari penyebaran berita palsu atau informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena hal ini bisa merusak reputasi dan pemahaman yang salah akan suatu isu.

3. Sikap Santun dan Bahasa yang Baik

Selanjutnya, gunakan bahasa yang sopan dan santun. Hindari menggunakan kata-kata kasar atau merendahkan suatu pihak tertentu. Jangan pula menyindir seseorang dengan sengaja dengan bahasa yang tidak baik.

Karena islam sejatinya mengajarkan pentingnya berbicara lemah lembut dan beradab.

Hal ini mencerminkan sikap hormat dan adab seorang muslim yang harus dijaga dalam berbagai kesempatan, termasuk ketika berinteraksi di media sosial.

4. Privasi dan Pribadi

Jangan memberikan informasi pribadi diri sendiri atau seseorang tanpa izin, seperti foto, alamat, nomor telepon, atau informasi lain yang bersifat pribadi. Menjaga privasi orang lain adalah nilai fundamental dalam Islam.

5. Menghindari Ghibah dan Fitnah

Ghibah, atau berbicara buruk tentang orang lain di belakang mereka, dan fitnah, atau tuduhan palsu, adalah sikap yang dilarang dalam islam, termasuk ketika bermedia sosial.

Seperti poin nomor 1, 2, dan 3, jagalah kehormatan dan harga diri seseorang dengan bahasa yang santun dan baik, agar kebenaran dan keadilan tetep bisa ditegakkan walau di dunia maya. Hindari percakapan atau posting yang berpotensi yang mencemarkan nama baik seseorang.