Festival Fikgura Ciamis 2025 Resmi Ditutup, Prestasi Guru RA Merata hingga Pelosok Daerah
- OT
Ciamis, Olret β Festival Inovasi, Kreasi Seni, Olahraga, dan Pendidikan Agama Islam Guru Raudhatul Athfal (Fikgura) Kabupaten Ciamis 2025 resmi ditutup di Aula Kantor Kemenag Ciamis, Jawa Barat pada Selasa (16/12/2025). Lebih dari sekadar ajang lomba, Fikgura tahun ini menegaskan satu pesan penting: prestasi guru RA di Ciamis tidak lagi terpusat, tetapi tumbuh merata hingga wilayah pelosok.
Kegiatan yang digagas Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) bersama Kelompok Kerja Guru RA (KKGRA) Kabupaten Ciamis tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama RI. Tiga mata lomba dipertandingkan, yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), paduan suara dengan lagu Mars KKRA, serta pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE).
Ketua KKRA Kabupaten Ciamis, Hj. Lalis Lismaidah, menyebut Fikgura 2025 sebagai momentum kebangkitan kualitas dan kepercayaan diri guru RA di seluruh kecamatan. Ia menyoroti hasil lomba yang menunjukkan pemerataan prestasi, termasuk keberhasilan wilayah yang selama ini jarang mencuat.
''Yang membanggakan, para juara berasal dari berbagai kecamatan. Bahkan daerah yang secara geografis cukup jauh seperti Lakbok mampu meraih juara pertama lomba APE. Ini menandakan potensi guru RA di Ciamis sangat merata,β ujarnya.
Menurut Lalis, capaian tersebut tidak terlepas dari meningkatnya inovasi dan keseriusan guru RA dalam mengembangkan kompetensi.
Karya APE yang dilombakan, misalnya, tidak hanya kreatif tetapi juga aplikatif, dilengkapi barcode yang dapat dipindai untuk menampilkan video penggunaan alat di kelas.
Selain berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran, Fikgura juga memberikan manfaat strategis bagi pengembangan karier guru.
Sertifikat kejuaraan yang diperoleh para pemenang dapat digunakan sebagai dokumen pendukung dalam proses pemberkasan Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2026.
''Sertifikat ini memiliki nilai tambah bagi guru RA, terutama dalam pemenuhan administrasi PPG. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta,β jelasnya.
Dari sisi pembinaan keagamaan, lomba MTQ turut membuka gambaran kondisi riil pembelajaran Al-Qurβan di tingkat RA. Lalis menilai potensi guru RA, termasuk generasi muda yang belum mengikuti Uji Pengetahuan Teknis Keagamaan (UPTK), sangat menjanjikan dan perlu terus difasilitasi.