FIFA Merilis Bukti Rinci Untuk Menghukum Malaysia
- vnexpress.net
Olret – Pada malam tanggal 6 Oktober, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberikan bukti spesifik setelah menuduh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan 7 pemain naturalisasi memalsukan akta kelahiran kakek-nenek mereka.
Pada tanggal 26 September, Komite Disiplin FIFA (FDC) mengumumkan denda sebesar 350.000 franc Swiss untuk FAM, sementara Gabriel Palmero, Jon Irazabal (asal Spanyol), Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca (asal Argentina), Joao Figueireido (asal Brasil), dan Hector Hevel (asal Belanda) masing-masing didenda 2.000 franc Swiss, beserta larangan melakukan aktivitas terkait sepak bola selama 12 bulan sejak tanggal putusan.
FAM memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan laporan disiplin terperinci beserta dasar-dasar hukuman, dan FAM pun melakukannya.
Pada malam 6 Oktober, FDC menerbitkan dokumen setebal 19 halaman ini, yang mencakup kronologi kejadian, pandangan pihak yang dihukum, pandangan FDC, dasar hukum FIFA, dan putusan.
Di dalamnya, FDC menyajikan bukti-bukti spesifik terkait pemalsuan dan penipuan yang dilakukan FAM dan tujuh pemain (terdakwa). Permasalahan utamanya terletak pada akta kelahiran kakek-nenek dari kelompok pemain ini.
Sebelumnya, FAM mengirimkan akta kelahiran kepada FIFA yang menyatakan bahwa mereka lahir di Malaysia – sebuah faktor penting bagi para pemain untuk dapat dinaturalisasi berdasarkan garis keturunan kakek-nenek.
Namun, FIFA menemukan akta kelahiran asli yang membuktikan bahwa mereka tidak lahir di Malaysia.
| Pemain | Kakek-nenek | Tempat lahir (menurut FAM) | Tempat lahir (menurut FIFA) |
| Hector Hevel | Hendrik Hevel | Mallaca, Malaysia | The Hague, Hà Lan |
| Gabriel Palmero | Maria Belen | Malacca, Malaysia | Santa Cruz de la Palma, Tây Ban Nha |
| Facundo Garces | Rogelio Garces | Penang, Malaysia | Santa Fe de la Cruz, Argentina |
| Rodrigo Holgado | Omar Holgado | Thị trấn George, Malaysia | Buenos Aires, Argentina |
| Imanol Machuca | Agueda Alaniz | Penang, Malaysia | Roldan, Argentina |
| Joao Figueireido | Nair de Oliveira | Johore, Malaysia | Abre Campo, Brazil |
| Jon Irazabal | Gregorio Irazabal | Kuching, Malaysia | Viscaya, Tây Ban Nha |
Insiden bermula ketika FAM mengajukan permintaan kepada FIFA untuk memverifikasi kelayakan tujuh pemain untuk bermain bagi tim nasional. Pertama adalah Hevel pada 19 Maret, kemudian Palmero pada 20 Maret.
Pada 6 Juni, prosedur untuk lima pemain lainnya dikirimkan oleh FAM. FIFA mengonfirmasi bahwa para pemain ini dapat bermain untuk tim Malaysia. Pada 10 Juni, ketujuh pemain tersebut berpartisipasi dalam kemenangan 4-0 atas Vietnam di Grup F babak kualifikasi terakhir Piala Asia 2027.