7 Hal yang Tidak Seharusnya Kamu Pusingkan demi Kesehatan Mental

Ilustrasi kesehatan mental
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@vie-studio

4. Jumlah Like dan Followers

Merantau, Berdoa, dan Filosofi Ketidaknyamanan: Pelajaran Hidup dari Raim Laode

Apa yang kamu harapkan dari banyaknya like dan followers akun sosial media milikmu? Kepopuleran diantara kawan-kawan atau karena alasan lainnya? Ingatlah bahwa mengkhawatirkan secara berlebihan jumlah like serta pengikutmu yang tak kunjung bertambah merupakan perkara sia-sia belaka.

Jika hal tersebut kamu niatkan untuk membangun sebuah usaha online serta hal bermanfaat lainnya barangkali masih bisa dimaklumi. Akan tetapi, apabila yang kamu kejar adalah rasa kebanggaan untuk dapat pamer pada orang lain, siap-siap saja dirimu kian gelisah dan semakin kehilangan rasa percaya diri yang tentu saja membuat mentalmu dapat terganggu.

Menguak Rahasia Pendidikan Sukses Nabi Muhammad SAW: Mengapa Keluarga adalah Fondasi Peradaban

5. Pendapat Orang Lain

Kamu tidak bisa menyenangkan semua orang. Akan selalu ada mereka yang tidak menyukaimu sekalipun banyak sekali kemampuan dan prestasimu.

"Jebakan" Investor Asing: Kenapa IHSG Kita Rentan dan Apa Kunci Meroket ke 10.000?

Pendapat orang lain bukanlah sesuatu yang dapat kita kendalikan. Terkadang mereka menilai hanya dari satu sisi saja. Jadi, berhenti membuang energi untuk memikirkan pendapat orang lain yang jelas-jelas tidak punya rasa simpati dan empati.

6. Relasi Toxicmu

Semakin kamu bertahan di dalam sebuah relasi yang penuh kepalsuan, toxic maka minim sekali kesempatanmu untuk merasa bebas dan bahagia. Hubungan toxic benar-benar menguras emosi dan energimu. Makan hati setiap hari, membuatmu terpaksa mengubur rasa sakit hati, sungguh membuatmu layaknya hidup dalam neraka. Belajarlah melepaskan sesuatu yang memang seharusnya pantas untuk kamu tinggalkan.

7. Rasa Sungkan atau Gak Enakan

Gampang merasa sungkan atau gak enakan sama orang lain bisa membuatmu merasa frustrasi. Bagaimana tidak? Kamu lebih memprioritaskan orang lain, sulit menolak padahal sangat ingin, takut dicap ini itu oleh orang lain. Dan tidak jarang pula akibat dari rasa sungkanmu tersebut, justru merupakan kesempatan bagus yang akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Kamu perlu tegas, punya batasan dimana orang lain perlu menghargai kepentinganmu juga. Tidak melulu kamu harus pengertian terhadap mereka.

Bagaimana pembahasan di atas? Apakah kalian setuju jika ketujuh poin itu tidak lebih penting dibandingkan kesehatan mental?