Perubahan Sering Kali Tak Menunggu Kata Ingin dan Siap

Ilustrasi Kesakitan
Sumber :
  • Pexels/Andrew Neel

Olret – Semua rasa sakit ini memanggilmu

Air Mata Melda di Sahur Pertama: Hanya Nasi dan Sambal, Ketika Sang Anak Merengek Meminta Ayam

Nyaris sepekan, ruang cakap kami kosong

Tanpa salam

Menggali Mimpi yang Terkubur: Rahasia Bilal Faranov Menemukan Jati Diri di Usia 20-an

Tanpa canda

Tanpa rupa

Mengapa Tidur Larut Malam di Akhir Pekan Juga Menyebabkan Kelelahan?

Semua ini menghadirkan kenormalan yang menyenangkan

Namun terkadang, aku mengecap hampa

Ada ruang-ruang kosong yang diisi oleh denting minor bernamakan kerinduan

Entahlah, aku juga bingung

Netraku menyisir sekeliling

Dan aku tidak menemukanmu di mana pun

Baiklah, aku memilih merebah

Kantuk memang terkadang terlalu kurang ajar

Mungkin karena paru-paruku sering berulah hingga membuatku sesak

Lemah memaksaku untuk tidur lebih banyak

Perubahan Sering Kali Tak Menunggu Kata Ingin dan Siap

Tak akan lupa, katanya

Tak pernah tersentuh, nyatanya

Mendekap rindu, faktanya

Perubahan sering kali tak menunggu kata ingin dan siap

Masa kita memang tak mudah

Kekhawatiran akan napas yang tak berembus kerap menyapa

Ketakutan akan kosongnya meja makan sering mengganggu

Aku harus bagaimana?

Kami harus berlaku apa?

Nyatanya, bukan perkara lupa maupun ingat

Namun, untuk menopang tubuh saja rasanya sulit

Lantas, bagaimana cara leher untuk menengok?

Lantas, haruskah teriakan yang tak perlu itu terdengar?

Bahwa apa yang terpikir hanyalah berujung asumsi

Bahwa apa yang tak diketahui hanyalah bagian dari sebuah proses

Bahwa apa yang diinginkan tak disambut takdir

Hingga saat itu, aku tersentak dengan rasa nyeri yang membuatku terbelalak

Semua Rasa Sakit Ini Memanggilmu

Kau pun datang dan memberiku oksigen

Mengenyangkan paru-paruku yang kosong

Dalam gulita kami saling mengulang nada-nada mayor yang mengadiksi

Suara itu mengalun di bawah deru 80 Km/Jam

Melesat dari satu tempat ke tempat lain

Hingga kami kembali ke rumah

Membagi tahu sebuah rahasia besar

Ya, kami masih saling merengkuh, menyesap aroma malam tanpa berniat saling melepas