Kesempatan Tak Pernah Datang Dua Kali, Perbaiki Diri Sebelum Habis Masa Hidup
- pexel
Olret – Yang berlalu biarlah berlalu, hari ini mari kembali memperbaiki diri, menata hati telah yang terlalu banyak menyimpan dunia, menguatkan iman yang telah lemah tak berdaya. Allah Maha pemaaf sebab itu jangan malu untuk kembali kepada-Nya.
Siapa pun kita di masa lalu itu tidak penting, Allah tidak akan mengungkit-ungkit kesalahan kita yang telah lalu jika kita mau bertaubat. Siapa kita hari ini tidaklah berarti apa-apa jika waktu kita habis untuk mengejar dunia.
Sebab hidup ini singkat, sementara kita butuh lebih banyak bekal untuk hidup yang sangat panjang setelah kehidupan di dunia ini. Kita memang sedang hidup di dunia namun jangan lupa ada saatnya kita pulang ke kampung halaman akhirat.
Selama hidup juga jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain, karena setiap orang punya takdirnya.
Sudahlah Jangan Menangis Lagi, Allah Hanya Sedang Rindu Kepadamu. Kembalilah Dia Pasti Akan Mengganti Sedihmu Dengan Kebahagiaan yang Lebih Banyak Dari Sebelumnya.
Kesempatan Tak Pernah Datang Dua Kali
- pexel
Wahai diri, Terkadang begitulah tanda cinta dari Allah, DIA membuatmu kehilangan, kecewa, gagal, agar kamu kembali kepada-Nya. Maka ingatlah Allah di waktu senang, jangan sampai kesenangan membuatmu lupa dan jauh dari Allah.
Sungguh kebahagiaan yang kamu nikmati itu datangnya dari Allah dan kesedihan yang kamu rasakan itu datangnya dari perbuatanmu sendiri yang melupakan Allah.
Sudah lah, jangan menangis lagi, bergegaslah kembali kepada Allah, Allah sudah merindukanmu. Jangan menangis hari ini, karena rencana Tuhan esok jauh lebih baik untukmu.
Jadi terus lah berdoa dan berusaha, semoga hidupmu selalu baik-baik saja dan dalam lindungan-Nya. Jangan hidup jauh dari Allah sebab Allah lah yang Maha Kuasa atas hidup kita. Segala yang kita inginkan ada di Tangan Allah dan setiap hal yang kita miliki sejatinya adalah titipan Allah.
"Setiap detik yang terlewat di dunia akan ditampakkan pada hamba pada hari kiamat. Hari demi hari, waktu demi waktu, demikian. Jika satu detik tidak diisi dengan mengingat Allah, yang ada hanya kerugian belaka. Bagaimana lagi jika terlewat satu jam, satu hari, atau satu malam tanpa dzikrullah." (Hilyah Al-Auliya’, 6: 142)
