6 Alasan Kamu Selalu Terjebak Dalam Hubungan Yang Berakhir Gagal

Hal Nyaman yang Bisa Dilakukan di Rumah Bersama Pasangan
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Serasa kutukan, 6 Alasan Kamu Selalu Terjebak Dalam Hubungan Yang Berakhir Gagal

Cerita Uya Kuya Dapat Bantuan Yusuf Hamka Saat Kasus Penjarahan

Seolah terkena kutukan, kegagalan hubungan selalu menjadi akhir dari kisahmu. Padahal, kamu juga ingin menjalin hubungan bahagia dengan orang tepat hingga pelaminan juga seumur hidup.

Nah, jika kamu terjebak dalam hubungan yang selalu gagal. Jangan terburu-buru menyalahkan Tuhan atau keadaan. Siapa tahu masalahnya sebenarnya ada pada dirimu sendiri.

Apa Itu Door Slam dalam Psikologi? Ini Alasan Seseorang Melakukannya

Karena itu pahami 10 alasan ini supaya bisa introspeksi diri.

1. Belum Siap Secara Emosional

Kisah Acha Septriasa Melewati Perceraian Sendirian

Pertama, kamu sendiri belum siap secara emosional untuk menjalin hubungan serius dengan banyak alasan. Bisa jadi karena masih terjebak masa lalu, punya trauma, belum nyaman berkomitmen dan keinginan untuk mengejar orang lain daripada mempertahankan suatu hubungan.

Nah, ketidaksiapan ini membuat orang pun enggan berkomitmen dengan kamu. Sehingga hubungan berakhir gagal, dan kamu merasa tidak menemukan orang yang tepat. Jadi cek yuk sudah siap secara emosional atau belum?

2. Mengulang Kesalahan Yang Sama

Hubungan yang gagal sebenarnya mengandung pelajaran sendiri. Misal, di hubungan lalu, kamu sadar jika kegagalan hubungan itu karena pasangan merasa kurang perhatian. Nah, di hubungan selanjutnya, kamu melakukan kesalahan yang sama.

Hal ini membuat kamu terjebak pada pola kegagalan. Sebab tidak mengambil pelajaran dari setiap kegagalan yang terjadi. Sehingga kamu sulit jadi pribadi yang dewasa dan lebih baik dari sebelumnya.

3. Lebih Senang Dibutuhkan

Ada beberapa tipe orang yang lebih senang dibutuhkan, meski tidak dihargai. Untuk pria, dia merasa lebih maskulin dan keren, saat wanita membutuhkan dirinya.

Hal ini membuat kamu secara tidak langsung tertarik pada orang yang masih lemah secara emosional untuk dijadikan pasangan. Kamu merasa bisa merubah dia menjadi sosok yang lebih baik. Padahal memilih seseorang yang tidak siap secara emosional dalam membangun hubungan serius akan berdampak buruk untuk dirimu sendiri.

4. Bergairah Mengejar Daripada Mempertahankan

Mengejar cinta seseorang bisa menjadi hal yang menyenangkan. Kamu merasa senang saat berjuang meraih cintanya, dan merasa begitu senang setelah mendapatkannya. Namun, hubungan ibarat trophy itu, jika tidak diselingi keinginan yang sama besarnya untuk mempertahankan akan cepat terasa bosan. Bahkan jika kamu sudah berkomitmen pun, keinginan untuk tetap "mengejar" dalam artian selingkuh, juga tetap mendominasi.

Halaman Selanjutnya
img_title