5 Tipe Kepribadian yang Lebih Suka Bikin Catatan di Kertas daripada di Ponsel, Kamu Tim Mana?

Ilustrasi menulis jurnal
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@monstera

Olret – Di era digital seperti sekarang, banyak orang terbiasa mencatat langsung lewat ponsel atau laptop. Praktis, cepat, dan bisa disimpan di cloud. Tapi nyatanya, masih banyak yang lebih memilih mencatat dengan cara lama yaitu menulis langsung di kertas. Entah itu di buku catatan, sticky note, atau agenda harian, rasanya lebih "klik" saat ide dituang dengan tangan.

6 Alasan Kopi Bikin Mood Lebih Baik di Pagi Hari, Happy Mode On!

Menariknya, kebiasaan ini bukan soal gaya atau nostalgia semata. Ternyata, kecenderungan menulis manual juga berkaitan dengan tipe kepribadian seseorang. Yuk, simak lima tipe yang lebih nyaman menulis di kertas daripada di layar.

 

1. Pemikir Mendalam (The Deep Learner)

Konsumsi 6 Hidangan Ini Agar Tidak Stres Berlarut-larut

Tipe ini suka menyerap informasi dengan serius. Nggak puas cuma paham permukaan, mereka ingin benar-benar mengerti inti dari apa yang dipelajari. Menulis manual membantu memperlambat proses belajar sehingga lebih fokus dan terasa “masuk”.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa menulis dengan tangan memicu otak untuk bekerja lebih aktif dibanding mengetik. Itulah sebabnya, mereka merasa lebih mudah mengingat dan memahami saat mencatat di atas kertas.

Tiba-Tiba Menangis? Ini yang Sebenarnya Terjadi pada Dirimu

 

2. Pengatur Visual (The Visual Organizer)

Bagi yang punya kepribadian visual, catatan bukan cuma tentang isi, tapi juga tampilan. Mereka senang mencatat dengan warna-warna berbeda, memberi simbol, membuat tabel, atau menggambar mind map. Hal-hal seperti bullet journal, sticky note warna-warni, hingga coretan kreatif jadi bagian penting dari proses berpikir.

Menulis di ponsel atau laptop terasa terlalu kaku untuk tipe ini. Kertas memberi kebebasan total untuk menyusun ide sesuai dengan gaya visual masing-masing.

 

3. Jiwa Klasik (The Old Soul)

Ada yang memang merasa lebih terhubung dengan benda-benda fisik dan tradisional. Membaca buku cetak lebih disukai daripada e-book, dan mencatat di buku tulis terasa lebih hidup dibanding mengetik di aplikasi.

Tipe ini menganggap aktivitas menulis di kertas sebagai momen personal. Setiap halaman catatan menyimpan cerita. Mereka menikmati suara gesekan pena, wangi kertas, dan rasa puas saat melihat halaman-halaman penuh tulisan tangan sendiri.

 

4. Pemikir Reflektif (The Reflective Thinker)

Kepribadian ini suka menyendiri sejenak untuk mencerna ide dan perasaan. Menulis jadi cara untuk memproses informasi sekaligus mengenali emosi. Dengan mencatat secara manual, pikiran bisa lebih terarah dan jernih.

Biasanya, mereka juga rutin journaling, menuliskan perasaan, ide, dan pemikiran secara bebas. Aktivitas ini bukan cuma tentang mencatat, tapi juga bentuk terapi yang membantu menenangkan pikiran.

 

5. Pelaku Mindful (The Mindful Doer)

Tipe ini menghargai fokus dan kesadaran penuh dalam setiap aktivitas. Menulis di kertas membantu mereka menjauh dari distraksi digital seperti notifikasi atau keinginan scroll media sosial.

Catatan manual juga sering dijadikan media untuk mengatur jadwal, membuat to-do list, atau merancang goal hidup. Kertas memberi ruang yang tenang, tanpa gangguan digital, dan bisa membantu mereka tetap terhubung dengan momen sekarang.

 

Kenapa Menulis di Kertas Masih Relevan?

Meski teknologi menawarkan kemudahan, menulis manual tetap punya kekuatan sendiri. Studi dari Princeton University menyebutkan bahwa mencatat dengan tangan melibatkan proses kognitif yang lebih dalam, sehingga informasi lebih mudah disimpan dalam memori jangka panjang.

Selain itu, menulis manual juga memberi efek psikologis positif membantu mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan menciptakan rasa kontrol atas pekerjaan atau pikiran.

 

Kamu Termasuk yang Mana?

Kalau lebih nyaman mencatat dengan pena di buku catatan daripada ngetik di aplikasi, mungkin itu bukan kebetulan. Ada tipe kepribadian di balik kebiasaan itu. Dan itu bukan hal kuno justru jadi tanda bahwa kamu tahu cara kerja pikiranmu sendiri.

Dalam dunia yang serba cepat dan serba instan, menulis di kertas adalah bentuk perlambatan yang bermakna. Setiap coretan punya nilai. Setiap halaman adalah refleksi dari isi kepala. Kadang, hal sederhana justru membawa dampak paling dalam.