Bukan Introvert, Ini 7 Tanda Seseorang Sebenarnya Mager Ngomong Sama Kamu

Ilustrasi scroll social media
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@Jersy

Padahal kamu lihat dia aktif di story seharian. Kalau ini terjadi terus-menerus, kamu nggak lagi dihadapi introvert, tapi orang yang mager banget nanggepin kamu.

Kelebihan dan Kekurangan Introvert di Dunia Kerja

Respon singkat dan delay panjang jadi sinyal bahwa dia tidak menganggap percakapan itu penting. Dan kalau penting buat kamu tapi enggak buat dia artinya kamu perlu mundur selangkah.

5. Selalu Ada Alasan Saat Diajakin Ketemu atau Ngobrol Langsung

5 Tips Agar Introvert Bisa Menjalin Relasi Sosial Tanpa Alami Kelelahan, Ternyata Mudah!

Dia selalu punya cara buat nolak: “Lagi capek.” “Baru pulang kerja.” “Lihat nanti ya.”

Tapi anehnya, besoknya dia update story nongkrong bareng temannya. Itu bukan soal sibuk, tapi karena dia memilih untuk nggak meluangkan waktu buat kamu.

Serupa tapi Tak Sama: Begini Perbedaan Otrovert dan Ambivert

 Kalau seseorang memang pengin ngobrol, dia pasti akan cari waktu, bukan cari alasan.

6. Obrolan Sering Diputus Sepihak

Baru juga kamu cerita, dia tiba-tiba bilang, “Nanti aku bales ya,” atau “Aku duluan ya.”

Mungkin sesekali memang beneran sibuk. Tapi kalau ini jadi pola selalu buru-buru ngakhirin chat, telpon, atau ngobrol langsung itu tanda bahwa dia nggak betah lama-lama ngobrol sama kamu.

 Orang yang merasa nyambung biasanya malah susah menyudahi percakapan, bukan sebaliknya.

7. Obrolan Terasa Satu Arah

Kamu udah curhat, kasih perhatian, tanya kabar tapi nggak pernah dapat hal serupa balik. Dia nggak pernah cerita apa pun, nggak pernah tanya balik, bahkan kadang nggak merespons secara emosional.

Obrolan jadi berat sebelah, kayak kamu ngomong ke dinding. Kalau ini terjadi terus, besar kemungkinan dia nggak merasa perlu membangun koneksi lebih jauh.

Jadi, Apa Artinya?

Kalau kamu mengalami banyak dari tanda-tanda ini, bisa jadi masalahnya bukan di kamu, tapi memang dia yang nggak punya ketertarikan buat ngobrol sama kamu. Dan itu nggak masalah. Nggak semua orang harus cocok.

Tapi penting buat kamu tahu kapan harus berhenti berusaha. Komunikasi yang sehat selalu dua arah kalau kamu terus yang narik, kamu juga yang capek sendiri.

Lebih baik arahkan energi kamu ke orang-orang yang menghargai keberadaanmu dan pengen nyambungin obrolan tanpa harus dipancing terus-terusan. Karena kamu layak untuk didengarkan, bukan diabaikan.