Semakin Kamu Menjauhkan Diri Dari Seks, Semakin Sulit Untuk Memiliki Anak

Selama tahap percobaan pembuahan, makin lama jarak antara hubungan seksual, makin rendah kemungkinan terjadinya pembuahan. Jika interval antara ejakulasi terlalu lama, kualitas sperma akan menurun, artinya peluang pembuahan akan rendah. Keturunannya akan menua, menjadi cacat, dan ekornya tidak akan mampu lagi bergerak dengan intensitas tinggi.

Sperma kehilangan vitalitas dan tidak dapat mencapai tujuan di tuba falopi, tempat sel telur yang matang menunggu. Dr. Wojciech Sierka, ahli Biologi Laboratorium di rumah sakit perawatan infertilitas Gyncentrum Katowice, Polandia berbagi.

Rekomendasi hubungan seksual suka 2-3 kali/minggu

Banyak orang percaya bahwa semakin sedikit hubungan seks seorang pria, semakin besar volume spermanya. Hal ini memang benar, tetapi dalam kasus upaya untuk hamil secara alami, faktor penentunya bukanlah kuantitas dan kualitas sperma, tetapi kualitas sperma yang dikirim ke saluran reproduksi wanita.

Jika tertahan di testis terlalu lama, indikator biologis sperma menurun secara signifikan - jelas Dr. Sierka.

Penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Gyncentrum terhadap sekelompok 100 relawan pria menunjukkan bahwa berhubungan seks 2-3 kali seminggu adalah yang paling efektif.

Dengan interval waktu itulah sperma memiliki indikator biologis yang optimal. Mereka memiliki kelincahan paling tinggi (tingkat 56,5%), berenang maju dalam garis lurus, dan memiliki kemampuan berkonsentrasi paling besar.

Sejak hari ke-4 pembatasan sosial, para ahli telah mencatat penurunan yang lebih besar dalam indikator kesuburan, yang berarti penurunan peluang pembuahan - sebuah kesimpulan yang diambil dari penelitian para ilmuwan Polandia.

Halaman Selanjutnya

Laki-laki juga memiliki ras yang lebih sehat secara morfologi, artinya mereka memiliki struktur fisik yang lebih kuat. Sejak hari ke-4 pantang, morfologi sperma mulai memburuk.