Kesalahan Pencari Kerja Saat Wawancara dengan HRD, Fatal Banget!

Ilustrasi wawancara kerja
Sumber :
  • Pixabay/styles66

Solusi:

Viral Nasihat Netizen Tentang Isu Kasus Kehamilan di Luar Nikah Erika Carlina : Pentingnya Menjaga Marwah Diri

Latihan dulu. Coba ceritakan pengalamanmu ke teman, atau rekam diri sendiri. Fokus pada pencapaian, tantangan, dan solusi yang kamu lakukan.

6. Bersikap Terlalu Kaku (atau Terlalu Santai)

Kabar Mengejutkan dari Erika Carlina: Hamil 9 Bulan dan Tolak Menikah?

Kalau kamu terlalu formal dan datar, kesannya jadi kaku dan tidak natural. Sebaliknya, kalau terlalu santai (misalnya pakai bahasa gaul berlebihan atau duduk menyender tanpa etika), HRD bisa menganggap kamu kurang serius.

Solusi:

5 Hal yang Tidak Boleh Kamu Ucapkan Saat Berhenti Kerja

Tunjukkan antusiasme dengan bahasa tubuh yang sopan tapi tidak tegang. Gunakan bahasa yang profesional tapi tetap hangat. Tujuannya: terlihat percaya diri dan menyenangkan diajak kerja bareng.

7. Tidak Punya Pertanyaan Balik

Di akhir wawancara, HRD sering tanya, “Ada yang ingin ditanyakan?” Kalau kamu jawab, “Nggak ada,” kamu kelihatan kurang inisiatif dan tidak antusias.

Solusi:

Siapkan minimal 1–2 pertanyaan. Misalnya, “Seperti apa budaya kerja di sini?” atau “Bagaimana proses pengembangan karier di perusahaan ini?”

8. Bicara Buruk tentang Perusahaan Lama

Ini salah satu kesalahan klasik. Biarpun kamu punya pengalaman buruk, membicarakannya dengan nada negatif akan membuat HRD ragu.

Solusi:

Kalau ditanya kenapa resign, sampaikan alasan profesional. Fokus pada keinginan untuk berkembang, belajar hal baru, atau mencari tantangan baru—bukan menjelekkan tempat kerja lama.

Proses wawancara kerja adalah titik krusial dalam proses rekrutmen. Satu kesalahan kecil bisa berdampak besar. Tapi kabar baiknya, semua kesalahan tadi bisa dicegah asal kamu paham dan siap.

Jadi sebelum kamu masuk ruang wawancara (baik online maupun tatap muka), pastikan kamu sudah belajar dari kesalahan umum ini. Ingat, yang dicari HRD bukan cuma orang yang kompeten, tapi juga yang punya attitude, siap kerja bareng, dan tahu cara membawa diri.