4 Aturan Keluarga Narsistik, Jangan Tunjukkan Perasaanmu yang Sebenarnya

Narsis
Sumber :
  • freepik.com/author/tirachardz

Olret – Ada aturan-aturan lisan dan tak tertulis yang mengatur keluarga narsisisme. Keluarga narsis adalah keluarga yang dipimpin oleh orang tua narsis.

Butuh Healing? Ini 5 Buku Self Care yang Menenangkan Hati

Setiap anggota keluarga mengetahui aturannya, meskipun aturan tersebut tidak pernah diungkapkan secara terbuka.

Dengan mematuhi arahan yang menuntut ini, anggota keluarga yang non-narsis sering kali mengabaikan penilaian baik atau kebutuhan mereka sendiri. Hasil akhirnya adalah bahwa kode keluarga narsistik menghambat psikologi individu dan perkembangan emosional.

Bukan Toxic, Tapi Melelahkan: Ini 5 Tipe Teman yang Tak Perlu Kamu Pertahankan Lagi

Meskipun ada dinamika yang berbeda, dan setiap keluarga bersifat unik, keempat aturan berikut ditemukan menjadi tema umum.

Menurut Karyl McBride, Ph.D., seorang terapis perkawinan dan keluarga berlisensi dan penulis Will I Ever Be Good Enough? menjelaskan pandangannya di psychologytoday. Berikut ini 4 Aturan Keluarga Narsistik.

1. Jangan Tunjukkan Perasaanmu yang Sebenarnya

Lakukan 7 Hal Ini Saat Pertama Kali Ketemu Calon Mertua

Fluke Chinnathan Rojrawee Thanak

Photo :
  • instagram

Jika kamu tumbuh dalam keluarga narsis, kamu mungkin belajar bahwa perasaan tidak penting—baik atau buruk. Jika kamu sedih atau marah, kamu adalah beban; jika kamu gembira dan gembira, itu terlalu mengancam.

Hal ini menghalangi kamu mengalami berbagai emosi sendiri dan dengan demikian hidup sebagai pribadi seutuhnya.

Pada pesta kelulusan Elizabeth untuk gelar masternya dalam bidang jurnalisme, ibunya mengatakan kepadanya untuk tidak terlalu banyak berbicara tentang dirinya sendiri dan prestasinya.

Jelas baginya bahwa pestanya hanya untuk membanggakan orang tuanya dan bukan untuk merayakannya. Elizabeth melaporkan dia tidak bisa berbagi kegembiraannya sendiri.

2. Pertahankan Citra “Keluarga Sempurna”

Dalam keluarga narsis, bagaimana kamu memandang dunia luar lebih penting daripada siapa atau apa yang kamu rasakan. Kamu harus menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja sepanjang waktu.

Memberikan pertunjukan yang bagus adalah aturan yang menonjol. Penampilan kesempurnaan ini berfungsi untuk menutupi kekurangan si narsisis. Hal itu tidak hanya melelahkan, tetapi juga menghalangi keaslian.

3. Kebutuhan Orang Tua Lebih Utama Dibandingkan Kebutuhan Anak

Tor Thanapob Leeluttanakajorn

Photo :
  • instagram

Dalam keluarga yang sehat, ada hierarki yang jelas: Orang tua hadir untuk mengasuh anak-anak, bukan sebaliknya. Dalam keluarga narsisis, semuanya tergantung pada kebutuhan orang tua narsisis.

Persetujuan anak didasarkan pada terpenuhinya kebutuhan orang tua. Seperti yang dikatakan oleh psikiater dan penulis Nanette Gartrell, “Orang tua narsis selalu ada saat mereka membutuhkan kamu!”

4. Anak-anak Tidak Berhak Atas Batasan atau Privasi

Billkin Putthipong Assaratanakul

Photo :
  • instagram

Kita semua memiliki kebutuhan yang sehat untuk memiliki batasan di sekitar ruang fisik, ruang emosional, barang-barang milik, tubuh, pikiran pribadi, dan tulisan pribadi kita. Batasan semacam ini tidak dihormati dalam keluarga narsisisme.

Dalam keluarga narsisisme, biasanya tidak ada batasan mengenai hubungan interpersonal dan ruang pribadi. Anak-anak lebih dilihat sebagai objek daripada manusia dengan kebutuhan mereka sendiri. Si narsisis menentukan batasan-batasan apa pun yang mungkin ada.

Hal ini terlihat pada kasus pelecehan seksual, privasi di kamar tidur atau kamar mandi, mengambil barang milik orang lain tanpa izin, membaca buku harian, atau bahkan menceritakan kepada seluruh anggota keluarga sesuatu yang pernah diceritakan anak kepada orang tua secara pribadi.

Hal ini juga dapat terlihat dari hilangnya kepercayaan seorang anak terhadap berbagai hal, termasuk agama dan politik. Sayangnya, bahkan pikiran dalam kepala anak bukanlah pikiran mereka sendiri; mereka harus berhati-hati tentang apa yang mereka katakan.