Jadi Motivasi Hidup, Inilah 6 Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari Film Animasi Jumbo!

Film Jumbo
Sumber :
  • Instagram.com

Olret –Film animasi Jumbo meraih prestasi dengan memiliki banyaknya peminat. Bahkan, bisa menembus rekor dengan 1 juta penonton setelah 7 hari sejak ditayangkan. 

Lebih dari Status dan Gaji Mapan: Cara Bilal Faranov Mendefinisikan Ulang Sukses di Usia 20-an

Film ini juga mendapatkan banyak review positif, mulai dari animasi yang cukup keren, alur cerita yang bagus, dan cocok sebagai tontonan keluarga juga anak. 

Selain itu, meski Jumbo adalah film animasi keluarga, namun memiliki pesan moral untuk semua umur. Jadi siapapun bisa menonton dan mengambil pelajaran berharga juga motivasi dari film ini. 

Game Android Edukasi: Belajar Sambil Bermain untuk Anak

Nah, apa saja pesan moral atau pelajaran hidup dari Film Jumbo ini. Yuk simak selengkapnya. 

1.  Membalas Bullyan Dengan Cara Yang Elegan 

Dampak Psikologis Bullying bagi Mahasiswa, Sering Diremehkan Karena Nggak Kelihatan Bentuk Sakitnya

Don, seorang anak bertubuh besar alias gemuk sebagai fokus utama film ini, sering mendapatkan Bullyan dari teman-temannya. 

Tubuhnya yang besar sering jadi bahan ejekan. Ia dikucilkan dan dianggap lambat melakukan segala hal. Tapi, Don memilih cara berbeda dalam melawan bullying. Ia tidak membalas dengan kekerasan, tapi membuktikan kemampuannya lewat pertunjukan bakat. 

Nah, tindakan Don ini mengajarkan kita untuk membalas Bullyan Dengan cara yang elegan. Bukan balas membully atau melakukan tindakan negatif lainnya yang justru merugikan diri sendiri. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu mungkin saja mendapatkan Bullyan. Namun jangan biarkan orang lain meremehkan dirimu dan balaslah dengan cara yang elegan. Caranya dengan menunjukkan kualitas juga kemampuan diri. 

Tidak perlu membalas orang lain dengan cara negatif, karena hal itu akan merugikan dirimu sendiri. 

Justru jadikan hinaan orang lain sebagai penyemangat baru untuk semakin bersinar. Hingga akhirnya mereka yang pernah membully atau menghina dirimu, diam atau bahkan bertepuk tangan atas keberhasilanmu pada akhirnya. 

2. Menjadi Pendengar Yang Baik

Don, diceritakan sebagai anak yang suka jadi pusat perhatian. Namun dia lebih ingin dipahami, didengarkan dan ingin menang sendiri. Apalagi dia ingin menjadi seorang pencerita. 

Hingga akhirnya, dia mendapatkan nasehat dari oma-nya. Jika pencerita sejati bukan cuma pandai bicara, tapi juga pandai mendengarkan.

Disini mengingatkan kita bahwa penting untuk mau memahami dan mendengarkan orang lain. Komunikasi dua arah itu wajib diciptakan. 

Halaman Selanjutnya
img_title