Self-Reward vs Boros, Tipis Banget Bedanya!

Ilustrasi kesehatan mental yang bahagia
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@olly

Olret – Pernah nggak sih, kamu lagi stres atau capek terus bilang ke diri sendiri, "Ah, aku butuh self-reward!" lalu tanpa pikir panjang, kamu checkout barang di keranjang belanja atau pesan makanan mahal?

Lupakan Saham atau Kripto: Cara Terbijak Menghabiskan Rp100 Juta Pertama di Usia 20-an Adalah untuk Membeli Kenangan!

Eits, hati-hati! Jangan sampai niat self-reward malah berubah jadi kebiasaan boros. Nah, biar nggak salah kaprah, yuk kita bahas perbedaan self-reward dan boros secara santai tapi tetap insightful!

Self-Reward, Bentuk Apresiasi yang Terkendali

3 Jebakan Finansial yang Menjerat Usia 20-an dan 30-an: Ini Bukan Soal Uang, Tapi Soal Gaya Hidup

Self-reward adalah bentuk penghargaan kepada diri sendiri setelah mencapai sesuatu, entah itu target kerja, kuliah, atau sekadar berhasil melewati minggu yang melelahkan.

Bentuknya bisa beragam, mulai dari beli kopi favorit, nonton film, liburan singkat atau malah cuma rebahan aja di rumah.

Mengatur Keuangan Keluarga Tanpa Drama: Jurus Jitu Family Financial Planner

Ciri-ciri Self-Reward:

  • Ada alasan yang jelas (misalnya, karena mencapai target tertentu)
  • Tidak mengganggu keuangan atau kebutuhan utama
  • Membuat kamu lebih termotivasi dan bahagia

Contoh: Setelah kerja keras menyelesaikan proyek besar, kamu mentraktir diri sendiri dengan makan enak atau beli sesuatu yang memang sudah lama kamu incar dan sesuai budget.

Boros, Pengeluaran Tanpa Kontrol

Boros terjadi ketika kamu menghabiskan uang secara impulsif tanpa perencanaan yang bijak. Sering kali, alasan di balik pengeluaran ini hanyalah kesenangan sesaat tanpa memikirkan dampak jangka panjang setelahnya.

Ciri-ciri Boros:

  • Mengeluarkan uang tanpa perhitungan
  • Lebih sering didasarkan pada emosi (misalnya, belanja karena stres)
  • Bisa mengganggu keuangan atau bahkan menimbulkan utang

Contoh: Kamu belanja banyak barang diskon padahal nggak butuh, atau sering makan di restoran mahal meski kondisi keuangan sedang pas-pasan.

Bagaimana Cara Membedakannya?

Agar nggak terjebak dalam kebiasaan boros dengan dalih self-reward, coba tanyakan beberapa pertanyaan ini sebelum mengeluarkan uang:

  • Apakah aku benar-benar membutuhkan ini?
  • Apakah ini sejalan dengan kondisi keuangan saat ini?
  • Apakah ini akan membuatku lebih termotivasi atau hanya kesenangan sesaat?
  • Apakah aku masih bisa memenuhi kebutuhan utama setelah membeli ini?

Jika jawabannya lebih banyak "tidak", mungkin kamu sedang dalam mode boros, bukan self-reward lagi.

Self-reward itu penting buat menjaga semangat dan kebahagiaan, tapi kalau nggak dikontrol bisa berubah jadi kebiasaan boros. Kuncinya ada di keseimbangan dan kesadaran finansial. Jadi, yuk mulai bijak dalam mengelola keuangan sambil tetap menghargai diri sendiri!

Semoga tulisan ini membantu.