Wajib Waspada! Kenali 7 Tanda Pertemanan Anak Tidak Sehat
- https://www.pexels.com/@max-fischer
Olret – Orang tua yang baik, penuh rasa tanggung jawab serta kasih sayang terhadap buah hati, akan berusaha keras memberikan segalanya demi masa depan anak-anak termasuk perlu memantau dengan siapa saja mereka berteman supaya bisa terhindar dari pergaulan yang salah.
Kurangnya pengawasan orang tua terhadap perilaku anak-anak, dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai kenakalan sebagai akibat dari pengaruh lingkungan pertemanan yang kurang baik.
Untuk itu, orang tua wajib tahu tujuh tanda anak-anak terjebak dalam pertemanan yang tidak sehat yang kami lansir dari laman instagram @school_of_parenting. Mari kita simak penjabarannya di bawah ini.
1. Menjadi Tertutup Bahkan pada Orang Tua
Sejatinya tak pernah ada anak yang tertutup terhadap kedua orang tua mereka kecuali karena perasaanya terluka dan kecewa akibat sering diabaikan orang tua, hingga akhirnya mereka mencari teman curhat yang dirasa dapat memahami diri mereka.
Sayangnya, anak-anak bisa saja salah memilih orang untuk dipercaya sebagai teman baik yang ternyata lebih banyak memberikan pengaruh negatif hingga menjauhkan mereka dari orang tua.
2. Terobsesi atau Takut pada Teman Tertentu
Orang tua diharuskan peka saat anak-anak menunjukkan sifat takut atau menjadi terobsesi berlebihan pada temannya. Beri pemahaman bahwa manusia tak boleh tunduk kepada selain Tuhan.
3. Banyak Masalah
Sering terlibat masalah baik di sekolah maupun di luar sekolah. Terlalu banyak aktivitas tidak bermanfaat yang dilakukan anak-anak bersama kawan-kawannya. Tidak mengindahkan aturan serta norma-norma yang berlaku.
4. Tidak Mau Berteman dengan Anak Lain
Wajar bila anak-anak memiliki sahabat dekat yang tidak benar adalah ketika persahabatan tersebut malah membuat anak-anak menarik diri dari pertemanan yang sehat.
5. Tidak Percaya Diri Jika Tidak Bareng Teman Tersebut
Kawan dekat anak-anak bisa menjadi musuh paling jahat dalam melemahkan mental anak disebabkan karena perasaan iri, sikap dominan yang selalu ingin mengontrol dan mengendalikan orang lain.
Oleh karena itu, betapa pentingnya peran orang tua dalam mengajarkan buah hati bahwa setiap orang terlahir dengan keunikan masing-masing, pandai dalam bidang yang berbeda agar kepercayaan diri anak-anak tidak tergantung pada orang lain.