Suami Sudah Seharian Kerja, Haruskah Ikut Andil Mengurus Anak Juga?
- freepik.com
Untuk mandi, jangankan mandi tepat waktu, ingin buang air dengan tenang tanpa ditangisi bayi saja itu sudah mewah banget rasanya. Interaksi sama orang lainpun menjadi hal yang langka, jadi membuat seorang ibu makin kesepian, mengobrol paling cuma sama bayi, itupun monolog.
Banyak yang bilang "kan bisa ibu tidur siang selagi anaknya tidur!" Ya bisa saja, tetapi pekerjaan rumah lain kan tidak bisa magic selesai dengan sendirinya. Sekalinya sudah selesai pekerjaan rumah, mau rebahan tapi keburu anak bangun. Tak jarang juga mengerjakan pekerjaan rumah sambil menggendong anak.
Setelah seharian mengurus anak dan rumah yang tidak ada habisnya, malam belum tentu bisa istirahat karena harus rela terbangun terus, entah anak buang air, anak terbangun minta susu atau anak rewel sedang sakit. Sendirian pula kalau tidak ada yang bantu atau menemani, karena suami sudah capek dengan aktivitas mencari nafkahnya dan butuh istirahat. Padahal tidak hanya suami, istri juga sama-sama manusia yang butuh tidur juga.
Selain mengurus keperluan bayi atau anak, seorang ibu juga bertanggung jawab untuk mendidiknya. Saat anak memasuki usia toddler, ibu juga berperan sebagai pengawas dan teman bermainnya, harus mengimbangi anak yang super aktif. Ketika anak sudah melewati masa balita, tugas ibupun bertambah untuk mengurus sekolahnya, mengantar jemput anak sekolah, membantu anak dengan PR sekolahnya.
Jadi, sebenarnya suami seharian kerja di kantor dan istri seharian mengurus anak di rumah, itu sama-sama menguras tenaga dan emosi, kok! Karena itu, coba yuk didiskusikan jalan tengahnya.
Peran ayah
- freepik.com
Peran suami ikut mengurus bayi waktu malam itu sangat membantu banget loh bagi istri. Tidak usah menyusui, bantu menggantikan popoknya, atau bantu sendawakan bayi sehabis menyusui, atau gendong sebentar supaya istri bisa istirahat sekejap saja, itu bisa banget membuat semuanya terasa lebih baik dan semangat istri re-charge kembali. Juga jangan lupa ajak anak bermain dan bercerita, karena ini juga dapat menciptakan bounding antara ayah dan anak.