Doaku Cuma Satu, Ingin Menjadikanmu Sebagai Ibu Dari Anak-Anak Kita

Doa akhir tahun dan awal tahun
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Bagaimana jika ku katakan aku mencintaimu

Rezeki Lancar dan Berkah: Kekuatan Doa Memohon Kemudahan

Oleh : Muhamad Hidayatuloh

Ada minimal 30 detik dari 86.400 detik setiap hari yang semesta berikan padaku, yang ku anggap istimewa. Bukan, bukan karena kita melewatinya bersama. Melainkan aku yang selalu terpana, menatap ponsel dengan objek unggahan setiap aktivitas mu dalam baris status dunia maya.

Doa Ketika Mengalami Kesempitan dan Kesusahan Dalam Islam

Tak apa, bagiku melihat setiap unggahan aktivitas mu adalah candu, jangankan hanya hitungan detik, jika kau mau seluruhnya, maka akan kupastikan semuanya sah jadi milikmu, seutuhnya. Kasih, melihat kedip matamu, ayunan langkah kakimu, hingga tawa-tawa kecil di sela tutur katamu adalah apa yang selama ini selalu ku sebut bahagia.

Dan tahukah dirimu kasih, kini Cita-cita ku sederhana, aku berdo'a kepada Tuhan, agar Dia-mengijinkanku untuk sempat mendengar mu dipanggil ibu oleh anak-anak kita, di panggil nenek oleh cucu-cucu kita, hingga kita menua bersama, dan lagi-lagi itulah bahagia. Sampai salah satu dari kita menangisi kehilangan di samping pemakaman, ntah aku, atau kamu.

Skandal Tumbler Hilang Milik Anita Dewi di KRL: Dari Kelalaian Kecil, Menuju Pemecatan Instan?

Kasih, telah banyak hari-hari ku lewati dengan sempurna bersama senja, dan kini baru ku sadari bahwa hadirmu ternyata lebih membuat hariku sempurna daripada yang di berikan oleh ia si lukisan alam dengan warna kuning keemasan yang orang-orang sebut senja. Percayalah, kini aku lebih memilih mu dari padanya.

Dan oleh sebab itu, bolehkah jika aku mengatakan, Aku mencintaimu.

*

Aku Hanya Penjagamu Sementara Sebelum Akhirnya Kamu Bertemu Jodohmu

Belahan hati dengan sendirinya akan dipertemukan bila Allah telah mengizinkan, walau ia hadir hanya sekadar tamu sedetik. Kau tak akan menyangka bahwa dialah yang akan menetap abadi dalam sejarah panjangmu.

Menetap untuk pergi, memang sulit dicerna. Bagaimana mungkin? Apalagi ia telah menetap lama dalam sanubari. Kau hanyalah manusia lemah, di mana logika tingkat tinggimu tak akan pernah sanggup menelusuri bahkan meneliti rencana terbaik-Nya.

Pada akhirnya, kau akan percaya memang benar ia menetap untuk pergi bukan kini namun esok. Kau pun akan sadar bahwa pertemuan akan berakhir perpisahan.

Halaman Selanjutnya
img_title