Bahu Anak Pertama Harus Kuat, Karena Dia Seringkali Jadi Tumpuan Setelah Orang Tua

Bahu Kuat Anak Pertama
Sumber :
  • pixels

Olret –"Setelah orang tua, maka tumpuan adik-adikmu adalah kamu, Kakak Sulung mereka" 

Sekeren Dan Setampan Apa Pun Kamu, Bila Tak Menghargai Wanita Tetep Saja Brengsek

Kata orang, terlahir sebagai anak pertama adalah hal yang istimewa. Sebab masih mendapatkan rasa cinta kasih yang sepenuhnya dari orang tua. Hal itu, karena sebelum adiknya terlahir, dia tidak perlu berbagi. 

Namun, fakta lain menunjukkan jika jadi anak pertama itu, berat. 

Kalau Sudah Beristri Jangan Sok Bergaya Seperti Orang Bujang, Hargailah Istrimu!

Ketika adiknya terlahir, dia harus mengerti jika kasih sayang orang tuanya harus berbagi. Tidak hanya itu, terkadang juga harus dibebankan tugas untuk membantu mengurus adik-adiknya hingga mengurus rumah saat orang tua bekerja. 

Padahal dia masih ingin bermain, padahal dia masih anak-anak. 

Dear Papa Mama, Pesan Dari Anakmu yang Sering Membuatmu Kecewa

Padahal belum seharusnya dia dituntut untuk jadi dewasa. 

Anak Pertama Masih Dipercaya Jadi Simbol Suksesnya Keluarga

Masih dipercaya dalam beberapa standar masyarakat, jika anak pertama dianggap sebagai simbol untuk keluarga dan adik-adiknya. Bahkan, ada yang beranggapan jika anak pertama sukses maka adiknya juga akan ikut sukses karena sudah berhasil menjadi contoh yang baik bagi adiknya. 

Hal itu jelas menjadi beban anak pertama. Karena jika sampai gagal sukses, mereka akan seolah kehilangan muka dan rasa hormat untuk bertemu keluarga atau adik-nya. 

Padahal sudah jelas bahwa jalan sukses tiap orang berbeda. Apalagi jika kesuksesan hanya diukur dari harta benda. 

Anak Pertama Dididik Lebih Keras Sedang Adiknya Lebih Longgar 

Kadang terasa tidak adil, ketika anak pertama dididik keras agar bisa jadi pribadi yang diandalkan orang tua. Namun, adik-adiknya justru dibiarkan dengan didikan yang lebih longgar. 

Apalagi, jika keluarga tersebut masih menganut sistem patriarki akut. Dimana memperlakukan anak lelaki bak raja, sedang anak perempuan bak babu rumah tangga. 

Anak Pertama Dituntut Jadi Lebih Dewasa Agar Bisa Menjadi Tumpuan Adik-Adiknya 

Berumur lebih tua dan terlahir lebih dulu menjadi alasan, anak pertama harus mau lebih mengerti keadaan orang tua. 

Mereka harus rela kehilangan waktu bermain dan waktu untuk dirinya sendiri. Sebab sudah dibebani tanggung jawab mengurus keluarga dan adik-adiknya. 

Anak Pertama Seringkali Menanggung Beban Keluarga (Harus Bisa Mengantar Adiknya Sukses, Jika Sudah Sukses) 

Jika sudah suksespun, anak pertama sering dijadikan tumpuan harapan bagi keluarganya. Seperti membiayai kehidupan orang tua, menolong adiknya yang belum sukses (membantu biaya pendidikan mereka) dan lain sebagainya. 

Karena itu, benarlah jika bahu anak pertama harus kuat. Karena jika tidak kuat, dia akan seolah kehilangan rasa hormat dan harga diri jadi anak pertama.