Psikologi Pria Setelah Putus, Benar Gak Bro?

Psikologi Pria Setelah Putus
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Jika kamu baru saja putus cinta dan mendapati diri merawat patah hati sambil mendengarkan setiap lagu yang mengingatkan padanya, kamu mungkin bertanya-tanya, “Apakah dia juga terluka seperti saya?” Untuk menjawabnya, kami akan mendalami topik psikologi pria setelah putus cinta.

Dengan wawasan yang didukung penelitian, mari kita jelaskan apa yang sebenarnya dialami pria setelah suatu hubungan berakhir. Mari kita mulai.

Penyebab Kebotakan pada Pria, Bukan Sekadar Faktor Umur Aja Loh!

Jadi Kalian Putus Bro?

Gemini dan Cancer

Photo :
  • freepik.com

Apa Itu Door Slam dalam Psikologi? Ini Alasan Seseorang Melakukannya

Ah, setelahnya—saat kamu dibiarkan menatap ponsel, berdebat apakah akan mengirimkan pesan “Hei, apa kabar?” teks. Secara emosional, ini adalah badai. Kamu mungkin merasakan campuran rasa lega, sedih, dan cemas bergejolak di dalam diri.

Secara psikologis, ini mirip dengan penarikan diri. Saat kamu sedang jatuh cinta, otak akan bekerja seperti pabrik dopamin kecil, memproduksi neurotransmitter perasaan nyaman yang membuat kamu tetap hangat dan tidak nyaman.

Apakah Byeon Woo Seok dan IU Kembali Mengenakan Seragam di Drama Terbaru?

Sekarang, setelah putus cinta, sepertinya jalur produksi dopamin kamu mogok, meninggalkan kamu dalam apa yang kita sebut kekeringan dopamin.

Kekeringan ini bukan sekadar metafora, namun merupakan realitas neurologis. Otak Anda harus menyesuaikan diri untuk tidak sering menerima peningkatan dopamin dan serotonin dari momen mesra, sentuhan, dan afirmasi.

Bayangkan beralih dari prasmanan bahan kimia yang membuat Anda merasa nyaman dan tiba-tiba menjalani 'diet neurotransmitter'. Otak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menemukan sumber kesenangan dan kepuasan baru, sehingga terjadilah gejolak emosi yang Anda alami.

Sedangkan bagi para wanita, sangat umum menemukan hiburan dalam jaringan dukungan emosional—seperti panggilan telepon tanpa henti dengan teman-teman.

Pada tingkat psikologis, Anda sedang melalui apa yang disebut regulasi emosional, secara aktif mencari cara untuk memahami dan mengelola perasaan Anda.

Dan oh, betapa kami bertanya-tanya tentang apa yang dia lakukan. Apakah dia murung atau menjalaninya? Keingintahuan ini sering kali dipicu oleh apa yang oleh para psikolog disebut sebagai teori perbandingan sosial.

Pada dasarnya, Anda mencoba menilai cara Anda menangani perpisahan itu dibandingkan dengan dia, sering kali sebagai cara untuk mengukur kesejahteraan emosional Anda sendiri.

Namun pertanyaan yang masih membara: Apa yang dia alami? Apakah pengalaman emosional dan psikologisnya sejajar dengan pengalaman Anda, atau justru jalur yang jarang dilalui?

Halaman Selanjutnya
img_title