Awas Penipuan Online Berkedok Sad Fishing Atau Menjual Kesedihan. Ciri Dan Cara Terhindar

Penipuan Online Berkedok Sad Fishing
Sumber :
  • WesalTv

Isi postingannya seperti "Tolong larisin daganganku ya, Kakak, Bun, Umn ... biar bisa untuk beli susu si kecil, untuk berobat, untuk beli beras, token habis. Dari pagi anak-anak belum makan, ga ada beras, tolong beli dagangan saya dll dsb"

Ubah HP Jadi Mesin Uang: 5 Kerja Sampingan Tanpa Modal yang Paling Realistis di Era Digital

3. Mengemis Online 

Semakin berani beberapa pelaku sad fishing juga mengemis online dengan memperlihatkan kesedihan atau kesusahan yang dimiliki. 

Musuh Tersembunyi di Piring dan Rokok Elektrik: Mengapa Serangan Jantung Kini Mengincar Usia 20-an

Contohnya, "Tolong saya, belum makan dari pagi gak ada beras, anak sakit suami sakit gak ada uang untuk berobat, token habis udah mati, ga bisa bayar uang sekolah, saya banyak hutang dll. Tolong bantu seikhlasnya, atau pinjami saya uang supaya bisa beli beras, untuk pegangan jajan anak saya, untuk beli obat dll dsb."

Nah, ciri ketiga ini yang biasanya digunakan penipu online untuk menarik simpati netizen hingga meraup keuntungan dengan meminta sumbangan atau donasi. Bahkan untuk meyakinkan netizen ada yang menyertakan foto atau gambar tertentu. Misal gambar orang kesusahan, orang sakit, hingga janda beranak. 

Bukan Serangan, Tapi Dangdut! Dosen Yai Mim Ungkap Aksi Joget Mahasiswa Jadi Senjata Fitnah Tetangga

Mengemis online ini, juga tidak hanya memperlihatkan kesedihan diri sendiri. Ada pula yang menipu dengan pura-pura menggalang dana untuk kesusahan orang lain. 

Cara Menghadapi Supaya Tidak Terjebak Penipuan Sad Fishing 

Penipuan Sad Fishing menggunakan kesedihan untuk menarik simpati orang lain. Dengan harapan, orang tersebut akan membantu dan memberikan apa yang diinginkan pelaku, yang kebanyakan dalam kasus ini adalah uang. Dan hal ini sering berhasil karena memang masih banyak orang baik yang tergerak hatinya membantu saudara yang kesusahan. 

Nah, supaya kamu tidak menjadi salah satu korbannya. Inilah beberapa cara yang bisa kamu terapkan sebelum memutuskan memberikan bantuan. 

1. Check Kembali Kebenaran Cerita Kesedihan Atau Musibah Korban 

Misalnya saja, kamu tiba-tiba dihubungi oleh seseorang yang meminta bantuan dengan menceritakan kisah sedihnya atau menemukan postingan yang sangat memprihatikan. Kemudian, hatimu tergerak untuk membantu.  

Pertama coba cek kembali kebenaran cerita kesedihan tersebut. Dengan meminta kontak langsung dengan pelaku. Interogasi dengan seksama, minta ktp hingga alamat lengkap. Jika dia memberikan semuanya, kemungkinan dia memang layak mendapatkan bantuan. 

Halaman Selanjutnya
img_title