Musuh Tersembunyi di Piring dan Rokok Elektrik: Mengapa Serangan Jantung Kini Mengincar Usia 20-an

Rokok Elektrik
Sumber :
  • google image

Olret – Dulu, serangan jantung adalah "penyakit orang tua." Hari ini, ia telah berubah menjadi epidemi generasi muda. Kasus serangan jantung mendadak pada usia 20-an dan 30-an melonjak tajam, membuktikan bahwa usia muda tak lagi menjadi jaminan kekebalan.

8 Makanan yang Diam-diam "Mencuri" Kalsium, Meningkatkan Risiko Osteoporosis

Menurut dr. Swastya Dwi Putra, spesialis jantung dan pembuluh darah, pergeseran usia penderita ini bermuara pada satu penyebab utama: Gaya Hidup (Lifestyle) yang Beracun.

Bom Waktu di Dapur dan Meja Makan

Prof. Carina Joe : Dari "Mainan" DNA hingga Pahlawan Pandemi yang Dihadapkan pada Misi Mustahil

Penyebab utama dari ancaman ini terselip dalam menu harian kita. Dr. Putra menyoroti bahwa pola makan modern adalah pemicu utama kegagalan jantung dini.

1. Invasi Gula dan Gorengan

7 Rahasia Umur Panjang dari Orang-Orang di Kawasan Blue Zone

Kebanyakan Makan Gorengan

Photo :
  • Youtube

Kebiasaan mengonsumsi makanan manis, gorengan, makanan tinggi kolesterol, dan fast food secara berlebihan menciptakan lingkungan yang sempurna untuk penyakit jantung.

Kolesterol jahat (LDL) yang berasal dari makanan ini akan teroksidasi—seperti besi yang berkarat—saat beredar di tubuh.

LDL yang teroksidasi ini memicu peradangan di dinding pembuluh darah. Begitu peradangan terjadi, LDL akan menempel dan membentuk plak—sumbatan di jalur vital menuju jantung.

2. Mekanisme Kematian Mendadak

Serangan jantung tidak hanya terjadi karena plak menumpuk perlahan hingga menyumbat total. Jauh lebih mengerikan, serangan terjadi saat plak yang sudah terbentuk tersebut pecah (ruptur).

Pecahan plak ini akan bergerak dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil di bawahnya, menyebabkan suplai darah ke jantung terputus mendadak. Inilah yang menjadi penyebab utama serangan jantung fatal di usia muda.

Rokok dan Vape: Amunisi untuk Serangan Jantung

Rokok Elektrik

Photo :
  • google image

Jika makanan adalah amunisi, maka rokok dan vape adalah pelatuknya. Dr. Putra menekankan bahwa merokok aktif adalah faktor risiko tunggal yang sangat kuat. Ia bahkan menangani pasien termuda yang terkena serangan jantung di usia 21 tahun yang memiliki riwayat merokok dua bungkus per hari.

Lalu, bagaimana dengan vaping?

Menurut Dr. Putra, vape memiliki bahaya yang sama. Nikotin—baik dari rokok konvensional maupun vape—adalah zat perusak yang sistematis. Nikotin memicu kerusakan (disfungsi endotel) pada pembuluh darah dan mempercepat peradangan.

Halaman Selanjutnya
img_title